Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis-jenis Kista Ovarium Beserta Penanganannya

Kompas.com - 10/11/2021, 19:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

  • kista dermoid: pertumbuhan seperti kantung pada ovarium yang dapat berisi rambut, lemak, dan jaringan lainnya
  • cystadenoma: pertumbuhan non-kanker yang dapat berkembang di permukaan luar ovarium
  • endometrioma: jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim dapat berkembang di luar rahim dan menempel pada ovarium, menghasilkan kista

Beberapa wanita mengembangkan kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik.

Kondisi ini berarti ovarium mengandung sejumlah besar kista kecil.

Hal ini dapat menyebabkan ovarium membesar.

Jika tidak diobati, ovarium polikistik dapat menyebabkan infertilitas .

Gejala kista ovarium

Sering kali, kista ovarium tidak menimbulkan gejala apa pun.

Namun, gejala dapat muncul saat kista tumbuh. Gejala mungkin termasuk:

  • perut kembung atau bengkak
  • buang air besar yang menyakitkan
  • nyeri panggul sebelum atau selama siklus menstruasi
  • hubungan intim yang menyakitkan
  • nyeri di punggung bawah atau paha
  • kelembutan payudara
  • mual dan muntah

Gejala parah dari kista ovarium yang memerlukan perhatian medis segera meliputi:

  • nyeri panggul yang parah atau tajam
  • demam
  • pingsan atau pusing
  • pernapasan cepat

Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan kista yang pecah atau torsi ovarium.

Kedua komplikasi tersebut dapat memiliki konsekuensi serius jika tidak ditangani sejak dini.

Baca juga: 4 Gejala Awal Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi Kista Ovarium

Kebanyakan kista ovarium jinak dan secara alami hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Kista ini menyebabkan sedikit, jika ada, gejala.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, dokter Anda mungkin mendeteksi massa ovarium kistik yang bersifat kanker selama pemeriksaan rutin.

Torsi ovarium adalah komplikasi lain yang jarang terjadi pada kista ovarium.

Ini terjadi ketika kista besar menyebabkan ovarium berputar atau bergerak dari posisi semula.

Suplai darah ke ovarium terputus dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan atau kematian pada jaringan ovarium.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau