KOMPAS.com – Banyak orang terutama yang mengalami obesitas atau kegemukan mungkin akan merasa senang saat mengalami penurunan berat badan.
Tapi, ketika penurunan berat badan ini terjadi tanpa adanya upaya apa pun atau tanpa disengaja, hal itu patut dipertanyakan.
Pasalnya, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan bisa menjadi gejala diabetes.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Bau Mulut?
Diabetes adalah penyakit kronis yang merusak jika tidak ditangani.
Gejalanya seringkali sangat halus dan terkadang bertahap sehingga banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.
Ada tiga jenis diabetes yang umum terjadi, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.
Apa bedanya?
Dilansir dari Medical News Today, diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun.
Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuh yang sehat dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
Kerusakan akibat serangan ini bisa menyebabkan pankreas berhenti membuat insulin.
Diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia berapa pun tetapi biasanya berkembang selama masa kanak-kanak atau remaja.
Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak menggunakannya dengan benar.
Diabetes tipe 2 biasanya menyerang orang dewasa. Tapi, dengan peningkatan kasus obesitas pada anak-anak, jumlah kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak pun terus naik.
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 adalah bentuk diabetes yang paling umum terjadi.
Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang berhubungan dengan kehamilan dan biasanya mereda setelah melahirkan.
Melansir Verywell Health, apa pun jenisnya, diabetes memiliki pengaruh yang hampir sama pada tubuh.
Untuk diketahui, sebagian besar makanan akan dipecah menjadi gula atau glukosa saat dimakan, yang kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah.
Ketika gula darah naik, hal itu akan mendorong pankreas untuk melepaskan insulin.
Insulin adalah hormon yang dibutuhkan tubuh untuk mengantarkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh
Ketika tidak ada cukup insulin atau sel-sel berhenti merespons insulin, terlalu banyak gula darah tetap berada di aliran darah.
Ketika glukosa tidak masuk ke dalam sel, se-sel seolah-olah akan berteriak kelaparan atau tidak ada energi dan tubuh menemukan cara untuk mengimbanginya.
Kondisi ini menciptakan energi dengan membakar lemak dan otot dengan cepat.
Inilah yang bisa menjadi penyebab berat badan turun padahal tidak sedang diet pada penderita diabetes.
Ketika terjadi penumpukan gula dalam aliran darah, ginjal juga mulai bekerja ekstra untuk menghilangkan kelebihan dalam darah.
Proses ini menggunakan energi tambahan dan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Baca juga: Waspadai Berat Badan Turun yang Menjadi Gejala Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.