Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2021, 16:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab pilek atau hidung meler ada banyak.

Pilek adalah kondisi yang ditandai dengan keluarnya lendir dari lubang hidung.

Lendir ini merupakan zat pelindung yang diproduksi oleh selaput lendir, sejenis jaringan yang melapisi rongga hidung.

Baca juga: 25 Penyebab Hidung Tersumbat dan Cara Mengatasinya

Lendir dapat melembabkan udara yang dihirup dan bisa bertindak sebagai penghalang untuk menjaga debu, serbuk sari, dan bakteri masuk ke dalam paru-paru .

Hidung sebenarnya dapat menghasilkan lendir setiap hari.

Tapi, hal itu mungkin jarang disadari karena bercampur dengan saliva dan menetes ke bagian belakang tenggorokan.

Terkadang, iritasi atau peradangan pada saluran hidung dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir.

Ketika ini terjadi, kelebihan lendir dapat mengalir atau menetes dari hidung.

Penyebab pilek

Banyak orang mungkin telah mengetahui bahwa infeksi virus tertentu bisa menyebabkan pilek.

Tapi, penyebab hidung meler nyatanya bukan hanya itu.

Berikut ini adalah beberapa penyebab pilek yang bisa terjadi:

1. Alergi

Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh tidak normal atau berlebihan terhadap zat tertentu atau disebut dengan alergen.

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Beberapa bentuk alergen yang umum ditemui termasuk:

  • Debu
  • Serbuk sari
  • Rumput liar
  • Bulu hewan peliharaan
  • Sengatan serangga
  • Makanan seperti telur, ikan, kerang, dan lainnya

Dilansir dari Health Line, alergen bisa menyebabkan gejala seperti bersin, sakit kepala, atau sakit tenggorokan.

Partikel yang terhirup ini juga dapat mengiritasi saluran hidung, menghasilkan lendir berlebih dan pilek.

Untuk mengatasi alergi dan mengurangi drainase dari hidung, coba batasi paparan zat yang memicu reaksi.

Banyak obat antihistamin yang dijual bebas dapat memblokir histamin dan menghentikan respons alergi.

Jika obat-obatan ini tidak berhasil, tanyakan kepada dokter tentang antihistamin resep.

Baca juga: Rhinitis Alergi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

 

2. Selesma

 

Selesma (common cold) atau infeksi saluran pernapasan atas menyebabkan peradangan pada selaput lendir yang melapisi hidung, sehingga dapat menghasilkan terlalu banyak lendir.

Selain pilek, selesma terkadang bisa menyebabkan hidung tersumbat.

Gejala selesma lainnya termasuk:

  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan

Tidak ada obat untuk selesma, tetapi obat flu yang dijual bebas mungkin dapat membantu meringankan gejala.

Banyak istirahat, mengonsumsi vitamin C, dan minum air hangat diyakni bisa juga membantu penderita selesma merasa lebih baik lebih cepat.

Banyak orang memiliki kesalahpahaman bahwa antibiotik diperlukan untuk mengobati gejala common cold

Perlu diingat bahwa antibiotik hanya boleh digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi sinus.

Antibiotik tidak efektif dalam mengobati infeksi virus.

Baca juga: Memahami Hubungan Salesma dan Diare

3. Sinusitis

Sinusitis (infeksi sinus) adalah komplikasi selesma.

Sinusitis terjadi ketika rongga di sekitar saluran hidung meradang.

Peradangan ini juga dapat memicu peningkatan produksi lendir di hidung dan menjadi penyebab pilek.

Gejala sinusitis lainnya termasuk:

  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri di area wajah

Perawatan dapat melibatkan obat penghilang rasa sakit, penggunaan kortikosteroid hidung untuk menghentikan peradangan, atau antibiotik untuk membunuh infeksi bakteri.

Baca juga: 6 Gejala Sinusitis yang Perlu Diwaspadai

4. Deviasi septum

Deviasi septum adalah kondisi ketika dinding tipis yang membatasi kedua lubang hidung tidak berada tepat di tengah.

Beberapa orang dilahirkan dengan deviasi septum. Tetapi, deviasi septim juga bisa disebabkan oleh cedera pada hidung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau