Pembahasan mengenai Kolesterol Tinggi ini telah tersedia di episode ke-72 siniar (podcast) KamuSehat yang berjudul "Cara Menurunkan Kolesterol". Dengarkan episode selengkapnya dengan mengeklik ikon berikut.
Menurut Williams dan Wilkins dalam buku Diagnosis Keperawatan, apendisitis atau radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks yang berbahaya jika tidak ditangani segera karena dapatmenimbulkan pecahnya lumen usus. Radang usus buntu memiliki dua tipe yaitu radang usus buntu akut dan radang usus buntu kronis.
Dilansir dari Mayoclinic, beberapa gejala yang dialami diantaranya nyeri tiba-tiba di sisi kanan perut, rasa sakit memburuk saat batuk, berjalan atau melakukan gerakan lain, mual dan muntah, kehilangan selera makan, demam ringan, diare, serta perut kembung.
Menurut penelitian yang berjudul "Perforasi pada Penderita Apendisitis di RSUD DR H Abdul Moeloek Lampung" tahun 2020 oleh Mizar Erianto dkk, radang usus buntu ditemukan pada laki-laki maupun perempuan dengan risiko menderita apendisitis selama hidupnya mencapai 78 persen.
Insiden tertinggi dilaporkan terjadi pada rentang usia 20-30 tahun. Diagnosis apendisitis dapat ditegakkan dengan mengetahui riwayat penyakit melalui pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan ultrasonography (USG).
Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan merupakan penyakit menular serta memengaruhi paru-paru.
Sebagian besar penyakit tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lain, seperti kelenjar, tulang, dan lain sebagainya. Tetapi hanya TBC Paru yang dapat menular ke tubuh orang lain.
Lembaga WHO memiliki program agar dunia bebas dari tuberkulosis pada tahun 2030 dan Indonesia termasuk negara ketiga yang memiliki kasus tuberkulosis terbanyak per tahunnya.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2018 diperkirakan terdapat 570.289 kasus, dan 543.874 kasus pada tahun 2019 di Indonesia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengatakan bahwa terdapat kurang lebih 13.000 orang meninggal setiap jamnya disebabkan oleh tuberkulosis.
Menurut Kementrian Kesehatan RI, salah satu Langkah pencegahan TBC adalah dengan menerima vaksin BCG (bacillus calmette-guerin) yang wajib diberikan pada bayi berusia dua bulan.
Selain itu, menggunakan masker saat berada di tempat ramai dan saat berinteraksi dengan penderita TBC juga dapat mencegah terjangkit penyakit TBC serta rajin mencuci tangan.
Penyakit lain yang dapat mengintai usia 20-30 an adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh.
Menurut World Health Organization (WHO), tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya.
Data WHO menerangkan bahwa 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun ditemukan menderita hipertensi, sebagian besar tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.