KOMPAS.com - Anhedonia adalah istilah yang menggambarkan berkurangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati seseorang, serta penurunan kemampuan untuk merasakan kesenangan.
Ini adalah gejala inti dari gangguan depresi mayor.
Namun, seperti dikutip dari Medical News Today, selain gangguan depresi mayor, anhedonia dapat terjadi sebagai bagian dari kondisi lain, termasuk skizofrenia, psikosis, dan penyakit Parkinson, anoreksia nervosa, dan gangguan penyalahgunaan narkoba.
Selama beberapa tahun terakhir, anhedonia telah mendapat perhatian banyak ahli.
Sebagian alasannya adalah karena ia memprediksi seberapa baik seseorang dengan depresi akan merespons pengobatan.
Baca juga: 10 Cara Merawat Orangtua Agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga
Antidepresan umum cenderung bekerja kurang baik untuk orang yang mengalami depresi dengan anhedonia dibandingkan mereka yang mengalami depresi tanpa anhedonia.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa kehadiran anhedonia meningkatkan risiko bunuh diri, jadi jika hubungannya terbukti, mengenali dan menangani anhedonia dapat menyelamatkan nyawa.
Melansir dari Healthline, beberapa literatur menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental ini dapat dibagi menjadi anhedonia sosial dan anhedonia fisik.
Anhedonia sosial sering didefinisikan sebagai ketidaktertarikan yang meningkat dalam semua aspek hubungan interpersonal dan kurangnya kesenangan dalam situasi sosial.
Anhedonia fisik adalah ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan taktil, seperti makan, sentuhan, atau seks.
Gejala - gejala anhedonia dapat meliputi:
Baca juga: Bahaya Buat Kesehatan Mental, Kenali 7 Tanda Toxic Parent
Anhedonia adalah gejala inti dari depresi dan skizofrenia tetapi juga telah diidentifikasi pada individu yang berurusan dengan nyeri kronis dan penyakit Parkinson.
Selain itu, dapat disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba.
Satu catatan penting tentang diferensiasi: Anhedonia tidak sama dengan kecemasan sosial, yang dikategorikan sebagai penarikan diri dari situasi sosial karena ketakutan akan bagaimana situasi tersebut akan terjadi.
Jika seorang individu berurusan dengan anhedonia, mereka menghindari situasi sosial karena tampaknya tidak ada imbalan atau poin untuk berpartisipasi.
Jika seseorang telah didiagnosis dengan depresi atau skizofrenia, ada peningkatan risiko terkena anhedonia. Faktor risiko lainnya termasuk: