KOMPAS.com - Penggunaan media sosial dapat menyebabkan kualitas tidur yang rendah dan membahayakan kesehatan mental.
Kondisi ini memiliki asosiasi dengan depresi, kecemasan, dan harga diri yang rendah.
Saat ini, banyak orang hidup dengan smartphone mereka sebagai teman virtual.
Perangkat ini menggunakan jaringan media sosial elektronik yang memberi tahu pengguna tentang pembaruan teman, selebriti favorit, dan acara global.
Melansir dari Medical News Today, media sosial telah terintegrasi dengan kuat ke dalam kehidupan sehari-hari banyak orang.
Baca juga: Memahami Pentingnya Kesehatan Mental untuk Atlet
Di sisi lain, media sosial adalah alat komunikasi yang telah mengubah cara individu berinteraksi satu sama lain.
Platform ini mempercepat bagaimana orang bertukar dan berbagi informasi, pemikiran, dan ide di seluruh jaringan virtual.
Namun, media sosial memang memiliki kelemahan.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa media sosial berdampak buruk pada kesehatan mental dalam berbagai cara.
Media sosial memiliki asosiasi dengan depresi, kecemasan, dan perasaan terisolasi, terutama di kalangan pengguna berat.
Sebuah survei Common Sense 2015 menemukan bahwa remaja dapat menghabiskan sebanyak 9 jam setiap hari untuk online di media sosial mereka.
Banyak dari orang-orang ini khawatir bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu menjelajahi jejaring sosial.
Gelombang kekhawatiran ini menunjukkan bahwa media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental penggunanya.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada pada tahun 2017 mengonfirmasi temuan ini.
Mereka mencatat bahwa siswa yang menggunakan media sosial selama lebih dari 2 jam setiap hari jauh lebih mungkin menilai kesehatan mental mereka sebagai baik atau buruk daripada pengguna sesekali.