KOMPAS.com - Afasia adalah masalah dengan berbicara, menulis, atau memahami bahasa.
Kondisi ini terjadi ketika bagian otak yang berkontribusi pada bahasa terluka.
Area bahasa otak termasuk lobus frontal, lobus temporal, dan lobus parietal.
Melansir dari Very Well Health, lobus frontal mengontrol kemampuan kognitif (berpikir), lobus temporal memproses ingatan, dan lobus parietal bertanggung jawab atas informasi tentang rasa, sentuhan, gerakan, dan suhu.
Fungsi bahasa terletak pada satu belahan (setengah) otak, yang disebut belahan dominan.
Biasanya, belahan otak yang dominan berada di sisi yang berlawanan sebagai tangan dominan Anda (tangan yang Anda gunakan untuk menulis).
Baca juga: 8 Cara Mudah Terhindar dari Penyakit Stroke
Afasia dapat terjadi sebagai akibat dari cedera pada otak, seperti stroke, cedera otak traumatis, tumor otak, atau infeksi otak.
Karena cara pembuluh darah diatur di otak, penyebab paling umum dari afasia adalah stroke.
Berikut ini tiga jenis afasia yang sering kali dialami oleh penderita stroke.
Afasia Broca kadang-kadang disebut "afasia motorik."
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa kemampuan berbicara rusak tetapi kemampuan bahasa lainnya sebagian besar tetap sama.
Kerusakan pada area Broca terjadi ketika stroke mengganggu aliran darah ke lobus frontal dominan otak.
Biasanya, afasia Broca mencegah seseorang membentuk kata atau kalimat yang jelas.
Namun, itu memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada kemampuan untuk memahami orang lain ketika mereka berbicara.
Jika Anda menderita afasia Broca, Anda mungkin merasa frustrasi karena tidak dapat mengubah pikiran menjadi kata-kata.