KOMPAS.com - Stroke terjadi ketika aliran darah terputus ke otak.
Sebagian besar disebabkan oleh gumpalan atau hal lain yang menghalangi aliran.
Melansir dari WebMD, kondisi ini disebut stroke iskemik.
Baca juga: Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Semata Wayang R.A. Kartini yang Terlupakan Sejarah
Selain itu, ada pula stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak.
Stroke tersebut disebut sebagai stroke hemoragik.
Usia dan riwayat stroke dalam keluarga adalah beberapa hal yang membuat Anda lebih mungkin terkena stroke.
Baca juga: Serangan Iskemik Transien (Stroke Ringan)
Anda tidak dapat memutar kembali waktu atau mengubah kerabat Anda.
Meski demikian, para ahli mengatakan 80 persen stroke dapat dicegah.
Berikut ini beberapa cara mencegah stroke yang dapat dilakukan.
Baca juga: 13 Tanda Ginjal Bermasalah yang Dirasakan di Malam Hari, Apa Saja?
Tekanan darah tinggi adalah penyebab nomor satu stroke.
Tekanan darah dianggap normal apabila lebih rendah dari 120/80 mm/Hg.
Jika tekanan darah Anda secara teratur di atas 130/80 mm/Hg, Anda mungkin memiliki tekanan darah tinggi, atau hipertensi.
Baca juga: 5 Tanda Kerusakan Ginjal yang Bisa Dilihat di Pagi Hari, Apa Saja?
Jika tidak dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi dapat membuat Anda 4-6 kali lebih mungkin terkena stroke.
Hal ini karena dapat menebalkan dinding arteri dan membuat kolesterol atau lemak lainnya menumpuk dan membentuk plak.
Plak tersebut dapat memblokir suplai darah ke otak Anda .
Baca juga: Bawa Pulang Bayi yang Dibuang di Sawah ke Cilacap, Sang Nenek: Saya Kaget, padahal Jujur Saja...