Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 10:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit kantung empedu adalah istilah untuk menggambarkan berbagai persoalan yang memengaruhi kantung empedu.

Kantung empedu adalah kantung kecil berbentuk seperti buah pir yang terletak di bawah organ hati.

Dilansir dari WebMD, fungsi kantung empedu utamanya adalah untuk menyimpan cairan empedu yang diproduksi oleh hati dan meneruskannya melalui saluran yang bermuara di usus kecil.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit Kantung Empedu yang Perlu Diwaspadai

Cairan empedu berfungsi membantu mencerna lemak di usus kecil.

Peradangan menjadi penyebab penyakit kantung empedu terbanyak akibat terjadi iritasi dinding kantung empedu yang dikenal sebagai kolesistitis.

Peradangan ini sering disebabkan oleh batu empedu yang menghalangi saluran menuju usus kecil dan menyebabkan cairan empedu menumpuk.

Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan nekrosis (penghancuran jaringan) atau gangren.

Cara mengobati penyakit kantung empedu

Setidaknya ada tiga pendetakan yang diperlukan dalam upaya mengatasi penyakit kantung empedu.

Berikut ini beberapa cara mengobati penyakit kantung empdu yang penting diperhatikan:

1. Perubahan gaya hidup

Melansir Health Line, karena kondisi kesehatan tertentu dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu, perubahan gaya hidup diyakini bisa membantu dalam mengelola penyakit kantung empedu pada orang tanpa gejala.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi

Kelebihan berat badan (obesitas) dan memiliki diabetes seperti diketahui dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya batu empedu.

Dengan demikian, menurunkan berat badan dan mengontrol diabetes dengan baik dianggap dapat membantu menurunkan risiko batu empedu pada seseorang.

Namun, penurunan berat badan yang cepat juga dapat memicu pembentukan batu empedu.

Jadi, bicaralah dengan dokter tentang cara aman dalam menurunkan berat badan.

Meningkatkan aktivitas fisik juga tampaknya bisa menurunkan pembentukan batu empedu bersama dengan menurunkan trigliserida tinggi, sejenis lemak dalam darah.

Selain itu, berhenti merokok dan membatasi asupan alkohol baik pula dilakukan sebagai bagian dari cara mengobati penyakit kantung empedu.

2. Perawatan medis

Episode pertama kasus peradangan kantung empedu seringkali diobati dengan obat pereda nyeri.

Baca juga: 4 Penyebab Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Karena rasa sakitnya sering parah, obat resep biasnaya diperlukan.

Dokter mungkin akan meresepkan obat dengan kodein atau hidrokodon.

Obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen (Advil) dan naproxen (Aleve) tidak dapat digunakan sesering mungkin karena dapat meningkatkan risiko mual dan muntah.

Jika penderita penyakit kantung empedu mengalami dehidrasi, obat antiinflamasi juga dapat menyebabkan masalah ginjal yang parah.

Kebanyakan orang mengalami kesulitan mengelola rasa sakit dan gejala yang menyertainya di rumah.

Jika mengalami hal itu, setiap penderita penyakit kantung empedu perlu berbicara dengan dokter.

Penelitian yang sedang berlangsung sedang melihat penggunaan obat ezetimibe dan perannya dalam mengurangi pembentukan batu empedu kolesterol.

Obat ini dilaporkan dapat mengubah cara tubuh menyerap kolesterol dari saluran usus.

3. Operasi

Pembedahan atau operasi biasanya akan direkomendasikan untuk mengangkat kantung empedu jika seseorang pernah mengalami beberapa episode peradangan.

Baca juga: 10 Gejala Kolesistitis (Radang Kantung Empedu) yang Perlu Diwaspadai

Operasi kantung empedu terus menjadi metode yang paling efektif untuk mengobati penyakit kantung empedu aktif.

Pembedahan dapat dilakukan dengan "membuka" perut dengan sayatan atau secara laparoskopi.

Operasi laparoskopi memungkinkan pemulihan lebih cepat.

Metode ini lebih disukai untuk orang yang tidak memiliki komplikasi penyakit kantung empedu yang signifikan.

Menurut Mayo Clinic, hingga 3 dari 10 orang dapat mengalami diare setelah operasi kantung empedu.

Bagi kebanyakan orang, diare hanya akan berlangsung beberapa minggu.

Tetapi dalam beberapa kasus, keluhan ini bisa bertahan selama bertahun-tahun.

Jika diare berlanjut setelah operasi selama lebih dari dua minggu, bicarakan dengan dokter.

Bergantung pada gejala lain, seseorang mungkin memerlukan tes lanjutan.

Baca juga: 5 Penyebab Kolesistitis (Radang Kantung Empedu) yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi penyakit kantung empedu

Penyakit kantung empedu penting untuk dapat diobati.

Jika tidak ditangani, penyakit kantung empedu dapat berkembang semakin parah dan membahayakan jiwa.

Misalnya saja, kantung empedu dapat membentuk saluran abnormal atau fistula antara kantong empedu dan usus untuk membantu memproses cairan empedu hati.

Kondisi paling sering merupakan komplikasi dari peradangan kronis yang berhubungan dengan batu empedu.

Komplikasi penyakit kantung empedu lain dapat mencakup:

  • Obstruksi usus
  • Peradangan dan jaringan parut
  • Perforasi (lubang di kantong empedu)
  • Kontaminasi bakteri pada perut yang dikenal sebagai peritonitis
  • Transformasi ganas (perubahan sel menjadi tumor kanker)

Baca juga: 8 Gejala Kanker Kantung Empedu yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com