Kemudian, gula dapat meningkatkan seseorang mengalami kegemukan atau obesitas serta tekanan darah tinggi.
Olahan gula yang berisiko tinggi terhadap kesehatan terutamanya adalah minuman olahan yang dimaniskan.
Mengutip Medical News Today, makanan manis menawarkan sedikit manfaat kesehatan dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan serta hipertensi.
Sebuah studi 2014 menunjukkan makanan manis dapat meningkatkan tekanan darah bahkan lebih parah dari garam.
Penelitian menyebutkan makanan yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi sebagai faktor yang bisa menaikkan tekanan darah.
Baca juga: Bisakah Yoga Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?
Berikut ini adalah contoh makanan yang mungkin mengandung sirup jagung fruktosa tinggi:
Seseorang harus memeriksa kemasan makanan ini untuk memastikan mereka memilih produk yang bebas dari sirup jagung fruktosa tinggi.
Mengutip Healthline, suatu studi 2019 pada wanita dengan hipertensi melaporkan bahwa penurunan gula sebesar 2,3 sendok teh dapat mengakibatkan penurunan sistolik 8,4 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik sebesar 3,7 mmHg.
AHA (American Heart Association) merekomendasikan batas gula tambahan harian:
Sementara mengutip situs Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula per hari 50 gram (4 sendok makan).
Baca juga: Kenali Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Anak
Mengutip Medline Plus, lemak jenuh adalah salah satu lemak tidak sehat, bersama dengan lemak trans.
Mengutip Healthline, lemak trans adalah lemak buatan yang meningkatkan umur simpan dan stabilitas makanan kemasan.
Mengkonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (baik), yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Mengutip Medical News Today, seseorang yang ingin menurunkan tekanan darah tinggi harus membatasi asupan lemak jenuh.
Bagi kebanyakan orang, lemak jenuh yang dapat dikonsumsi tidak lebih dari 5-6 persen dari kalori harian.