KOMPAS.com - Kondisi mata terbuka saat tidur yang dialami sebagian orang biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa membuat mata rentan rusak.
Kondisi itu disebut lagophthalmos. Jika masalah itu hanya terjadi saat tidur malam, kondisi itu disebut lagophthalmos nokturnal.
Mengutip Healthline, dalam sejumlah kasus tidur dengan mata terbuka itu menjadi tanda dari kondisi lain yang bisa lebih serius, seperti masalah saraf.
Berikut Kompas.com mengulas sejumlah penyebab sebagian orang tidur dengan kondisi mata terbuka, yang melansir dari berbagai sumber:
Baca juga: Posisi Tidur saat Sakit Kepala Kambuh
Tidur dalam kondisi mata terbuka sebagian sebenarnya umum terjadi pada orang dewasa maupun bayi.
Mengutip Sleep Foundation, lagophthalmos ini dapat memiliki banyak penyebab, di antaranya:
Ketika bola mata menonjol, sehingga menciptakan lebih banyak area permukaan yang harus ditutupi kelopak mata.
Berbagai kondisi dapat memperpendek kelopak mata atau menurunkan tonus ototnya, sehingga mencegah kelopak mata menutup sepenuhnya.
Adanya trauma fisik, luka bakar kimia, dan penyakit tertentu, seperti pemfigoid okular, dan sindrom Stevens-Johnson, yang dapat melukai komponen kelopak mata dan membatasi fungsinya.
Baca juga: Mengenal 5 Gangguan Tidur pada Manusia
Berbagai masalah dapat mempengaruhi saraf wajah yang dapat mencegah kelopak mata berfungsi dengan baik.
Masalah saraf tersebut di antaranya Bell's palsy, penyakit Lyme, dan cedera.
Terkadang obat penenang (seperti pil tidur) dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan lagophthalmos nokturnal.
Bila tidak ada penyebab yang diketahui.
Ada beberapa kondisi mata seseorang terbuka saat mereka tidur tanpa berarti mengalami lagophthalmos.
Misalnya, orang yang berjalan dalam tidur sering membuka mata selama episode berjalan dalam tidur.