Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2022, 07:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Echolalia adalah kondisi medis yang menyebabkan seseorang mendengar suara gema.

Echolalia merupakan gejala kerusakan otak atau gangguan kejiwaan, pengidapnya akan kesulitan berkomunikasi secara normal atau memahami orang lain.

Kondisi ini tidak sama dengan sindrom Tourette, meskipun dalam beberapa kasus, echolalia bisa terjadi pada orang dengan sindrom Tourette.

Baca juga: Terganggu dengan Suara Tertentu, Hati-Hati Misophonia

Penyebab

Semua anak mengalami echolalia ketika mereka belajar bahasa lisan.

Sebagian besar mengembangkan pemikiran mandiri seiring bertambahnya usia, tetapi beberapa terus mengulangi apa yang mereka dengar.

Anak-anak dengan ketidakmampuan komunikasi berpegang pada ekspresi yang digaungkan lebih lama.

Anak-anak autis sangat rentan terhadap echolalia.

Beberapa orang mengalami masalah ini hanya ketika mereka tertekan atau cemas.

Namun, beberapa orang mengalaminya sepanjang waktu. Sehingga, pada akhirnya dapat menyebabkan mereka menjadi bisu karena mereka tidak dapat mengekspresikan diri.

Orang dewasa dengan amnesia berat atau trauma kepala juga dapat mengalami echolalia saat mereka mencoba untuk mendapatkan kembali kemampuan berbicara mereka.

Gejala

Pengulangan frasa, kata, atau suara yang didengar adalah gejala utama echolalia. 

Kondisi ini juga dapat menyebabkan kecemasan, lekas marah, atau frustrasi saat berbicara dengan seseorang.

Echolalia terpisah menjadi dua jenis:

  • Echolalia langsung, telinga mengulangi sesuatu secara langsung atau hampir langsung
  • Echolalia tertunda, pengulangan kata-kata yang tertunda berjam-jam atau berhari-hari setelah mendengarnya. Biasanya terjadi pada orang dengan gangguan spektrum autisme.

Baca juga: Mengenal Sindrom Tourette yang Diidap Billie Ellish dan David Beckham

Diagnosis

Ahli patologi wicara-bahasa dapat mengidentifikasi echolalia saat mereka berbicara dengan pengidapnya.

Terapis sering menguji anak-anak dengan autisme untuk echolalia melalui pelajaran pidato.

Tes akan memberi tahu kasus berada dalam rentang dari pengulangan ringan hingga berat.

Terapis dapat mengidentifikasi tahap echolalia dan membuat rencana perawatan terbaik.

Perawatan

Perawatan echolalia tergantung pada penyebab kondisinya.

Profesional yang bisa merawatnya meliputi:‌

  • Ahli patologi wicara-bahasa
  • Terapis wicara
  • Spesialis perkembangan saraf
  • Psikolog/psikiater
  • Pendidik khusus

Ahli dapat meresepkan obat-obatan seperti antidepresan atau inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) jika echolaliadisebabkan oleh stres, kecemasan, atau gangguan kejiwaan.

Ahli juga bisa memberi obat khusus jika echolalia dipicu oleh kondisi neurologis seperti stroke atau epilepsi.

Segera hubungi psikiater atau profesional terkait lainnya jika mengalami gejala echolalia.

Baca juga: Telinga Berdenging Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa Saja?

Komplikasi

Echolalia dapat mengganggu interaksi sosial dan pembelajaran.

Echolalia dapat menyebabkan beberapa komplikasi pada anak-anak dengan ASD, seperti:

  • Agresi, kecemasan, dan depresi
  • Stres dan konflik keluarga
  • Kesulitan belajar dan prestasi sekolah yang buruk
  • Viktimisasi teman sebaya
  • Isolasi sosial karena intimidasi.

Pencegahan

Echolalia adalah bagian alami dari perkembangan bahasa. Sulit untuk dapat mencegah kondisi ini sepenuhnya.

Untuk menghindari echolalia permanen pada anak, orang tua harus mendorong bentuk komunikasi lain.

Paparkan anak pada berbagai macam kata dan frasa. Pada waktunya, kebanyakan anak dapat mengatasi echolalia mereka secara alami.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com