Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Sifilis, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 22/12/2021, 22:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Pada tahap ini, sifilis merusak organ dan sistem berikut:

  • jantung
  • pembuluh darah
  • hati
  • tulang
  • sendi

Gumma, yakni pembengkakan jaringan lunak yang dapat terjadi di tubuh juga dapat berkembang.

Kerusakan organ yang disebabkan oleh sifilis tersier sering kali dapat menyebabkan kematian. 

Oleh karena itu, mengobati sifilis sebelum mencapai tahap ini sangat penting.

Baca juga: Gairah Seks Menurun Setelah Menopause, Begini Cara Mengatasinya

Neurosifilis

Neurosifilis adalah suatu kondisi yang berkembang ketika bakteri T. pallidum telah menyebar ke sistem saraf.

Kondisi ini sering memiliki hubungan dengan sifilis laten dan tersier.

Namun, dapat terjadi kapan saja setelah tahap primer.

Seseorang dengan neurosifilis mungkin tidak menunjukkan gejala untuk waktu yang lama.

Selain itu, gejala juga mungkin berkembang secara bertahap.

Gejala tersebut termasuk:

  • demensia atau perubahan status mental
  • gaya berjalan yang tidak normal
  • mati rasa pada ekstremitas
  • masalah dengan konsentrasi
  • kebingungan
  • sakit kepala atau kejang
  • masalah penglihatan atau kehilangan penglihatan
  • kelemahan

Sifilis kongenital

Sifilis kongenital parah dan sering mengancam nyawa.

Bakteri T. pallidum dapat berpindah dari ibu hamil ke janin melalui plasenta dan selama proses persalinan.

Data menunjukkan bahwa tanpa skrining dan pengobatan, sekitar 70 persen wanita dengan sifilis akan memiliki masalah pada kehamilan.

Risiko yang parah adalah kematian janin atau neonatus dini, kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah, dan infeksi pada bayi.

Gejala pada bayi baru lahir meliputi:

  • hidung pelana, atau batang hidung tidak ada
  • demam
  • kesulitan menambah berat badan
  • ruam pada alat kelamin, anus, dan mulut
  • lecet kecil di tangan dan kaki yang berubah menjadi ruam berwarna tembaga , yang mungkin bergelombang atau rata, dan menyebar ke wajah
  • cairan hidung encer

Bayi yang lebih besar dan anak kecil mungkin mengalami:

  • Gigi Hutchinson, atau gigi berbentuk pasak yang abnormal
  • sakit tulang
  • kehilangan penglihatan
  • gangguan pendengaran
  • pembengkakan sendi
  • tulang kering saber, masalah tulang di kaki bagian bawah
  • jaringan parut pada kulit di sekitar alat kelamin, anus, dan mulut
  • bercak abu-abu di sekitar vagina luar dan anus

Pada tahun 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengukuhkan Kuba sebagai negara pertama di dunia yang telah sepenuhnya memberantas sifilis kongenital.

Baca juga: 10 Penyebab Keluar Darah Setelah Berhubungan Seks Tapi Tidak Haid

Cara mencegah sifilis

Langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko sifilis meliputi:

  • tidak berhubungan seks
  • mempertahankan monogami timbal balik jangka panjang dengan pasangan yang tidak menderita sifilis
  • menggunakan kondom, meskipun ini hanya melindungi terhadap luka genital dan bukan yang berkembang di tempat lain di tubuh
  • menggunakan pelindung selama seks oral
  • menghindari berbagi mainan seks
  • menahan diri dari alkohol dan obat-obatan yang berpotensi menyebabkan praktik seksual yang tidak aman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com