Seorang dokter harus menyelidiki gejala-gejala ini.
Anak-anak dengan silent reflux tidak akan selalu muntah atau muntah.
Baca juga: Apa Beda Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung?
Para peneliti saat ini sedang menjajaki kemungkinan hubungan antara silent reflux pada anak-anak dan infeksi telinga berulang dan sinusitis.
Beberapa gejala, seperti muntah proyektil atau muntah yang mengandung darah, bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lainnya.
Ketika refluks asam menyebabkan mulas terus-menerus, terjadi mungkin dua kali seminggu selama 3 minggu atau lebih, ini dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofagus, atau GERD.
Melansir dari Healthline, saat seseorang makan, makanan mengalir dari mulut, turun ke kerongkongan, dan masuk ke perut.
Kemudian, sistem pencernaan memulai proses memecah makanan, mengekstrak nutrisi, dan menghasilkan limbah.
Terkadang asam lambung bisa keluar kembali ke kerongkongan.
Namun, tubuh memang dirancang untuk mencegah hal ini.
Cincin elastis (sfingter) di sekitar bagian bawah dan atas kerongkongan menyusut untuk menjaga isi perut dari refluks ke kerongkongan dan tenggorokan.
Orang dengan refluks mungkin memiliki sfingter yang tidak menutup secara rapat.
Baca juga: 5 Beda LPR dan GERD yang Penting Diketahui
Perubahan gaya hidup mungkin dapat membantu menghindari refluks.
Perubahan pola makan dan gaya hidup yang dapat membantu mencegah silent reflux meliputi: