Namun, American Diabetes Association memiliki rekomendasi glukosa darah standar untuk orang yang hidup dengan diabetes:
Hipoglikemia atau gula darah rendah, didefinisikan sebagai kadar glukosa kurang dari 70 mg/dL atau sedikit lebih tinggi, sedangkan hiperglikemia, gula darah tinggi, ditandai dengan kadar glukosa lebih dari 125 mg/dL saat puasa (tidak makan selama setidaknya delapan jam).
Seseorang dengan glukosa darah puasa lebih dari 125 mg/dL dikatakan menderita diabetes dan seseorang yang memiliki pradiabetes akan memiliki glukosa darah puasa dari 100 mg/dL sampai 125 mg/dL.
Baca juga: Diabetes Melitus Tipe 2
Memantau glukosa darah dengan cermat memungkinkan seseorang mengidentifikasi apa yang menyebabkan kadar gulanya berfluktuasi.
Dengan demikian, ia dapat menghindari hal-hal yang dapat memengaruhi kadar gula darahnya.
Memantau kadar gula darah juga memungkinkan seseorang untuk mengetahui apakah kadar gula darah yang dimilikinya rendah atau tinggi lebih awal.
Dengan demikian, secepatnya ia akan mendapat penanganan yang tepat.
Bagi penderita diabetes, angka gula darah menunjukkan seberapa baik diabetes mereka dikelola dan mengelola diabetes mereka berarti bahwa mereka memiliki kesempatan lebih rendah untuk mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit ginjal dan kehilangan penglihatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.