Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2022, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Histoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan karena menghirup spora jamur.

Spora jamur sering ditemukan pada kotoran burung dan kelelawar.

Infeksi paling sering menyebar ketika spora ini terhirup setelah dibawa ke udara, seperti selama proyek pembongkaran atau pembersihan.

Baca juga: Infeksi Jamur

Tanah yang terkontaminasi oleh kotoran burung atau kelelawar juga dapat menyebarkan histoplasmosis, sehingga menempatkan petani dan penata taman pada risiko penyakit yang lebih tinggi.

Penyebab

Jamur histoplasma tumbuh sebagai kapang di tanah.

Tanah yang mengandung kotoran burung atau kelelawar mungkin memiliki jumlah jamur yang lebih banyak.

Ancaman paling besar setelah bangunan tua diruntuhkan atau di gua-gua.

Infeksi ini dapat terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Tetapi, memiliki sistem kekebalan yang lemah meningkatkan risiko terkena atau kambuh dengan penyakit ini.

Pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah juga berpotensi memiliki gejala yang lebih parah.

Orang dengan penyakit paru-paru (kronis) jangka panjang (seperti emfisema dan bronkiektasis) juga berisiko lebih tinggi untuk infeksi yang lebih parah.

Gejala

Kebanyakan orang tidak memiliki gejala, atau hanya memiliki penyakit ringan seperti flu.

Ada pun gejala yang bisa terjadi meliputi:

Baca juga: 5 Jenis Jamur Kulit dan Gejalanya

  • Demam dan kedinginan
  • Batuk dan nyeri dada yang semakin parah saat menarik napas
  • Nyeri sendi
  • Sariawan
  • Benjolan kulit merah, paling sering di kaki bagian bawah.

Infeksi mungkin aktif untuk waktu yang singkat dan kemudian gejalanya hilang.

Terkadang, infeksi paru-paru bisa menjadi kronis. Gejalanya meliputi:

  • Sakit dada dan sesak nafas
  • Batuk, mungkin batuk darah
  • Demam dan berkeringat.

Pada sejumlah kecil orang, terutama pada mereka dengan sistem kekebalan yang lemah, histoplasmosis menyebar ke seluruh tubuh.

Apabila terjadi demikian, kondisi itu disebut histoplasmosis diseminata.

Dalam menanggapi infeksi iritasi dan pembengkakan (peradangan) terjadi, respons tubuh menimbulkan gejala berikut:

  • Nyeri dada akibat peradangan pada penutup seperti kantung di sekitar jantung (perikarditis)
  • Sakit kepala dan leher kaku akibat pembengkakan selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
  • Demam tinggi.

Diagnosis

Histoplasmosis didiagnosis dengan:

Baca juga: Infeksi Jamur pada Vagina: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

  • Biopsi paru-paru, kulit, hati, atau sumsum tulang
  • Tes urin atau darah untuk mendeteksi protein atau antibodi histoplasmosis
  • Kultur darah, urin, atau dahak (tes ini memberikan diagnosis histoplasmosis yang paling jelas, tetapi hasilnya bisa memakan waktu 6 minggu).

Untuk membantu mendiagnosis kondisi ini, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan:

  • Bronkoskopi (tes yang menggunakan teropong penglihatan yang dimasukkan ke saluran napas paru-paru untuk memeriksa tanda-tanda infeksi)
  • CT scan dada
  • Rontgen dada
  • Ketuk tulang belakang untuk mencari tanda-tanda infeksi pada cairan serebrospinal (CSF).

Perawatan

Pada orang sehat, infeksi ini biasanya hilang tanpa pengobatan.

Jika sakit selama lebih dari satu bulan atau mengalami kesulitan bernapas, dokter akan meresepkan obat.

Pengobatan utama untuk histoplasmosis adalah obat antijamur.

Antijamur mungkin perlu diberikan melalui pembuluh darah, tergantung pada bentuk atau stadium penyakitnya.

Beberapa obat ini dapat memiliki efek samping.

Pengobatan jangka panjang dengan obat antijamur mungkin diperlukan hingga satu hingga dua tahun.

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Infeksi Jamur Hitam di India

Hubungi dokter segera jika tinggal di daerah dengan kasus histoplasmosis dan memiliki tanda berikut:

  • Gejala mirip flu
  • Sakit dada
  • Batuk
  • Sesak napas.

Meskipun ada banyak penyakit lain yang memiliki gejala serupa, seseorang mungkin perlu menjalani tes histoplasmosis.

Komplikasi

Jaringan parut di rongga dada dapat memberi tekanan pada:

  • Pembuluh darah utama
  • Jantung
  • Kerongkongan (pipa makanan)
  • Kelenjar getah bening.

Pembesaran kelenjar getah bening di dada dapat menekan bagian tubuh seperti kerongkongan dan pembuluh darah paru-paru.

Pencegahan

Histoplasmosis dapat dicegah dengan mengurangi paparan debu di kandang ayam, gua kelelawar, dan lokasi berisiko tinggi lainnya.

Kenakan masker dan peralatan pelindung lainnya jika bekerja di atau pergi ke lingkungan dengan risiko tinggi.

Baca juga: Jamur Hitam: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau