Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan pergantian suasana hati yang ekstrem.

Penderita bipiolar bisa merasakan suasana hati tinggi yang sangat ekstres, kondisi ini dikenal dengan periode mania atau hipomania.

Namun, mereka juga bisamerasakan penurunan suasana ahti ekstrem atau depresi.

Perubahan suasana hati juga bisa bercampur aduk, jadi penderita bipolar bisa merasa gembira dan tertekan pada saat yang bersamaan.

Baca juga: Limfoma Non-Hodgkin

Gejala Bipolar

Melansir laman heatline, gangguan bipolar memang sulit didiagnosis. Namun, ada tanda dan gejala tertentu yang mengindikasikan seseorang mengalami bipolar.

Tanda dan gejala gangguan bipolar bervariasi. Banyak dari gejala ini juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, membuat kondisi ini sulit untuk didiagnosis.

Berdasarkan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima (DSM-5), berikut berbagai gejala dan tanda gangguan bipolar:

1. Bipolar tipe 1

Seseorang bisa didiagnosis mengalami bipolar tipe 1 ketika mengalami episode manik. Tanda episode manik antara lain:

  • perubahan suasana hati atau perilaku
  • merasa sangat berenergi sehingga sulit tidur.

Episode manik tersebut bsia bertahan minimal satu minggu atau lebih sehingga orang tersebut membutuhkan perawatan rumah sakit.

Orang dengan bipolar I biasanya juga mengalami episode depresi, tetapi episode depresi tidak diperlukan untuk membuat diagnosis bipolar I.

2. Bipolar tipe 2

Pada penderita bipolar tipe 2, gejala depresi lebih mendomniasi.

Seseorang bisa didiagosis mengalami bipolar tipe 2 ketika terdapat gejala berikut:

  • telah mengalami setidaknya satu episode depresi berat
  • memiliki setidaknya satu episode hipomania
  • tidak memiliki kondisi lain yang dapat menjelaskan gejalanya.

Baca juga: Ekolalia

3. Gangguan siklotimik

Gangguan siklotimik melibatkan perubahan suasana hati yang mirip dengan bipolar I dan II. Akan tetapi, perubahan suasana hati tersebut tidak sekestrim bipolar tipe 1 dan 2.

Seseorang bisa dikatakan mengalami gangguan siklotimik jika memiliki gejala hipomania dan episode depresi setidaknya selama 2 tahun, atau 1 tahun untuk anak-anak dan remaja.

Dokter terkadang sulit membedakan antara gangguan bipolar dan depresi, dan ini dapat menyebabkan kesalahan diagnosis.

Akan tetapi, penderita depresi biasanya tidak mengalami gejala mania atau hipomania.

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, Anda harus menemui profesional kesehatan mental. Jangan pernah melakukan self diagnosis karena hal itu justru bisa membahayakan diri Anda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com