KOMPAS.com - Normalnya, berat badan bayi yang lahir cukup bulan berada di kisaran 2.500 gram hingga 4.000 gram.
Namun, tidak semua bayi lahir dengan berat badan yang normal. Beberapa di antaranya merupakan bayi berat lahir rendah (BBLR).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram.
Baca juga: Awas, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah
Bayi dengan berat lahir yang rendah akan tampak lebih kecil, kurus, serta memiliki ukuran kepala yang tidak proporsional atau tampak lebih besar dari bayi lainnya.
Kondisi ini kerap terjadi pada bayi yang lahir secara prematur (sebelum usia kehamilan 37 minggu) atau mengalami gangguan perkembangan janin (IUGR).
Bayi dengan berat lahir yang rendah mungkin tetap sehat meskipun tampak lebih kecil. Namun, bayi BBLR juga dapat mengalami masalah kesehatan yang serius.
Bayi dengan berat lahir rendah mungkin saja kondisinya sehat meskipun ia berukuran lebih kecil.
Namun, pada sebagian kasus bayi dengan berat badan lahir rendah juga dapat memiliki berbagai masalah kesehatan yang serius.
Masalah kesehatan serius yang mungkin dialami, seperti sulit menyusu, sulit menambah berat badan, dan susah melawan infeksi.
Mengutip University of Rochester Medical Center, berikut beberapa gejala bayi berat lahir rendah (BBLR):
Selain itu, bayi berat lahir rendah diklasifikasikan sebagai berikut:
Baca juga: 4 Komplikasi Medis yang Sering Dialami Bayi Prematur
Dilansir dari Healthline, bayi berat lahir rendah paling sering disebabkan oleh kelahiran prematur.
Tahap akhir kehamilan atau trimester ketiga merupakan masa pertumbuhan janin yang paling pesat.
Maka dari itu, sebagian besar bayi yang lahir sebelum usia 37 minggu kehamilan akan berukuran kecil dan memiliki berat badan yang rendah.
Selain karena kelahiran prematur terdapat beberapa kondisi medis lain yang juga dapat menyebabkan BBLR, di antaranya:
Merangkum Boston Children's Hospital dan University of Rochester Medical Center, berikut beberapa kondisi yang meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah:
Baca juga: Penyebab dan Perawatan Bayi Prematur
Menurut University of Rochester Medical Center, salah satu alasan pentingnya menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin adalah untuk memastikan bayi tumbuh dengan baik.
Selama kehamilan ukuran janin akan dipantau melalui beberapa cara, seperti:
Peningkatan berat badan secara bertahap dan stabil merupakan salah satu cara untuk memperkirakan pertumbuhan janin.
Dokter akan mengukur bagian atas tulang kemaluan hingga bagian atas rahim dengan menggunakan satuan ukur sentimeter.
Tinggi fundus hampir sama dengan jumlah minggu kehamilan setelah minggu ke-20, misalnya pada usia kehamilan 24 minggu tinggi fundus yang normal sekitar 24 sentimeter.
Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir
Apabila tinggi fundus kurang dari jumlah minggu kehamilan maka kondisi tersebut dapat menjadi tanda bahwa janin tidak tumbuh dengan baik.
Dokter mungkin akan menggunakan USG kehamilan untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pemeriksaan USG kehamilan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran kondisi janin.
Dibandingkan dengan mengukur tinggi fundus, pemeriksaan USG kehamilan jauh lebih akurat karena dapat memperkirakan berat badan bayi.
Sementara itu, setelah bayi dilahirkan dokter akan menimbang berat bayi dalam beberapa jam pertamanya dan akan dibandingkan dengan usia kehamilan.
Dirangkum dari University of Rochester Medical Center dan Healthline, metode penanganan BBLR akan disesuaikan dengan kondisi bayi secara keseluruhan.
Bayi dengan berat badan lahir rendah umumnya perlu dirawat di rumah sakit hingga berat badannya naik dan diizinkan untuk pulang.
Beberapa penanganan yang akan diberikan, seperti:
Baca juga: Mengenal TTN, Gangguan Pernapasan pada Bayi Baru Lahir
Jika bayi BBLR menderita komplikasi lain, misalnya paru-paru yang belum berkembang atau masalah pencernaan maka mereka memerlukan penanganan lebih lanjut.
Bayi BBLR juga harus tetap diberi air susu ibu (ASI) karena dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi.
Apabila ibu kandung tidak dapat memberikan ASI maka ASI dari donor juga dapat diberikan.
Sementara itu, pemberian susu formula dianggap sebagai pilihan nutrisi terakhir untuk mengatasi BBLR.
Menurut University of Rochester Medical Center, bayi berat lahir rendah dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
Baca juga: 3 Cara Menjaga Si Kecil yang Baru Lahir Dari Paparan Virus dan Bakteri
Pada sebagian kasus, BBLR juga dapat menyebabkan bayi mengalami keterlambatan tumbuh kembang, kebutaan, tuli, dan cerebral palsy.
Dirangkum dari What to Expect dan Stanford Children's Health, mencegah kelahiran prematur merupakan cara terbaik untuk mencegah bayi berat lahir rendah.
Menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kelahiran prematur.
Selain itu, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan, serta mengurangi risiko bayi mengalami BBLR:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.