Dengan IVF, spesialis kesuburan membuahi sel telur di laboratorium, menggunakan sperma dari pasangan wanita atau dari donor.
Jika prosedurnya berhasil, sel telur dan sperma berkembang menjadi embrio yang mengalami implantasi di rahim wanita beberapa hari kemudian.
Sebagian besar klinik kesuburan mencoba menumbuhkan beberapa embrio sekaligus untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.
Membekukan telur bisa sangat mahal.
Satu siklus dapat menghabiskan biaya hingga $10.000 atau setara dengan Rp140 juta lebih.
Biaya lainnya termasuk penyimpanan telur dan IVF yang dapat dikenakan biaya tambahan hingga $5.000 atau lebih dari Rp70 juta.
Penyimpanan telur juga bisa bertahan lama, bahkan bisa selama 10-15 tahun.
Ini berarti bahwa biaya penyimpanan telur yang sedang berlangsung akan terus meningkat.
Setelah pengambilan sel telur, beberapa wanita mungkin mengalami kram, kembung, dan bercak. Efek samping lain yang tidak diinginkan termasuk:
Dalam kasus yang jarang terjadi, stimulasi telur dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai sindrom hiperstimulasi ovarium (HSS).
Efek HSS dapat mencakup rasa sakit, mual, dan penambahan berat badan yang signifikan lebih dari 10 pon (lb) dalam 3-5 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.