KOMPAS.com - Tumor otak adalah sel abnormal yang tumbuh di otak atau sumsum tulang belakang.
Banyak tumor otak yang mampu mengganggu fungsi otak
Tumor otak bisa ganas (berbahaya) atau jinak (tidak berbahaya).
Menurut definisi, tumor ganas lebih agresif daripada tumor jinak.
Pada tumor jinak, massa sel abnormal tidak mengandung sel kanker.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 pada Penderita Tumor, Kista, dan Kanker Kandungan
Tumor otak jinak tumbuh perlahan dan cenderung tidak menyebar dari tempat pertumbuhan aslinya.
Sementara itu, tumor otak ganas mengandung sel kanker dan cenderung tidak memiliki batas yang jelas.
Ini dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar ke bagian lain dari otak yang membuat mereka lebih berbahaya.
Mengenali gejala tumor otak menjadi penting agar bisa mendapat penanganan yang tepat.
Gejala tumor otak bervariasi tergantung pada jenis tumor dan lokasinya.
Gejala berikut dapat terjadi secara perlahan dan berangsur-angsur menjadi lebih buruk.
Beberapa gejala tersebut juga dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan kejang.
Gejala umum tumor otak meliputi:
Namun, beberapa orang tidak mengalami gejala sama sekali.
Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan oleh penyedia layanan kesehatan ketika memutuskan bagaimana menangani tumor otak.
Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang paling umum untuk tumor otak.
Pembedahan biasanya merupakan metode pengobatan pertama untuk tumor otak.
Dokter bedah akan melakukan pengangkatan tumor.
Mereka akan mencoba melakukannya tanpa merusak jaringan otak sehat yang mengelilingi tumor.
Terkadang, ahli bedah mungkin tidak dapat mengangkat seluruh tumor.
Jika ini masalahnya, mereka mungkin mengangkatnya melalui pembedahan sebaisa mungkin sebelum menggunakan radiasi atau kemoterapi untuk menghilangkan sisanya.
Penting untuk dicatat bahwa pembedahan tidak efektif melawan tumor yang berada jauh di dalam jaringan otak atau yang telah menyebar ke seluruh area jaringan otak yang luas.
Pembedahan juga dapat membantu memberikan sampel tumor untuk biopsi atau untuk meredakan gejala seperti tekanan pada otak.
Baca juga: Pahami 5 Gejala Awal Kanker Usus
Tujuan terapi radiasi adalah untuk menghancurkan tumor otak atau mencegah pertumbuhannya.
Untuk melakukan ini, penyedia layanan kesehatan akan memberikan pancaran energi yang kuat ke otak pasien dari sumber eksternal.
Hal ini menyebabkan tumor menyusut.
Sistem kekebalan pasien kemudian mengambil tindakan pada sel-sel yang hancur.
Namun, radiasi tidak dapat membedakan antara sel tumor dan sel sehat.
Ini dapat merusak kedua jenis.
Berbagai bentuk terapi radiasi dapat mengurangi kerusakan jaringan sehat, termasuk terapi radiasi konformal tiga dimensi (3D-CRT), yakni terapi ketika penyedia layanan kesehatan mengarahkan beberapa sinar radiasi lemah ke tumor dari sudut yang berbeda.
Karena sinarnya lebih lemah, dampak terhadap jaringan non-kanker pun kecil.
Radiosurgery adalah nama umum untuk stereotactic radiosurgery (SRS).
SRS adalah bentuk khusus dari terapi radiasi dan bukan merupakan prosedur pembedahan.
SRS memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan dosis radiasi yang tepat dalam bentuk sinar X-ray.
Mereka dapat memfokuskan radiasi hanya pada area otak tempat tumor berada.
Ini mengurangi risiko kerusakan jaringan sehat.
Penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan steroid untuk seseorang dengan tumor otak.
Meskipun ini tidak secara langsung mengobati tumor, mereka dapat membantu seseorang dengan beberapa gejala dan ketidaknyamanan.
Mereka mungkin juga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Obat anti kejang dapat membantu mengurangi frekuensi kejang.
Selain itu, jika tumor mempengaruhi fungsi kelenjar pituitari, seseorang mungkin memerlukan suplemen hormon.
Baca juga: 8 Penyebab Gatal Tanpa Ruam pada Kulit, Bisa Jadi Gejala Kanker
Kemoterapi memerlukan penggunaan obat-obatan khusus untuk mengobati tumor otak.
Seorang spesialis kanker dapat merekomendasikan obat ini untuk tumor ganas yang lebih serius.
Obat-obatan ini menghentikan pertumbuhan tumor otak dan bekerja dengan mencegah sel-sel tumor menggandakan diri.
Kemoterapi juga dapat secara artifisial menyebabkan sel-sel tumor memulai proses kematian seperti halnya sel non-kanker.
Namun, banyak obat kemoterapi tidak dapat melewati sawar darah-otak dan tidak mungkin mencapai tumor otak.
Orang dengan beberapa tumor otak dapat mengambil manfaat dari pemberian obat kemoterapi ke dalam cairan serebrospinal.
Penyedia layanan kesehatan sering meresepkan kemoterapi untuk mendukung pembedahan atau terapi radiasi.
Namun, untuk tumor otak seperti limfoma dan medulloblastoma, kemoterapi sendiri bisa menjadi pengobatan yang efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.