Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Jika kadarnya tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Minyak alpukat bahkan mungkin bermanfaat untuk:

  • Mengurangi peradangan sendi yang menyakitkan
  • Meningkatkan penyerapan nutrisi
  • Melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Satu ulasan menyimpulkan bahwa minyak alpukat mempertahankan kualitas nutrisinya pada suhu rendah dan tinggi.

Kualitas dan kandungan nutrisi minyak alpukat bergantung pada berbagai faktor, termasuk di mana alpukat ditanam dan metode ekstraksi yang digunakan.

Baca juga: Pakai Minyak Zaitun untuk Pelumas Vagina, Boleh atau Tidak?

3. Minyak wijen

Mengutip Healthline, minyak wijen bekerja dengan baik untuk menumis, memasak untuk keperluan umum, dan bahkan sebagai saus salad.

Minyak ini menawarkan rasa pedas ringan yang dapat bekerja dengan baik dalam sejumlah hidangan.

Minyak wijen memiliki titik asap sedang-tinggi sekitar 210 Celcius.

Minyak wijen memiliki kandungan antioksidan sesamol dan sesaminol yang sehat untuk jantung, yang mungkin memiliki berbagai manfaat, termasuk efek neuroprotektif potensial terhadap penyakit seperti Parkinson.

Selain itu, satu penelitian kecil di antara 46 orang dengan diabetes tipe 2 menemukan bahwa menggunakan minyak wijen selama 90 hari secara signifikan meningkatkan gula darah puasa dan biomarker manajemen gula darah jangka panjang.

Mengutip Good House Keeping, minyak wijen kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, tetapi juga rendah lemak jenuh.

Baca juga: 5 Manfaat Minyak Hati Ikan Kod untuk Kesehatan Anak

4. Minyak safflower

Ilustrasi safflower. [Via Wikipedia Commons]Via Wikipedia Commons Ilustrasi safflower. [Via Wikipedia Commons]

Mengutip Healthline, minyak safflower dibuat dari biji tanaman safflower.

Minyak ini menawarkan rasa netral yang cocok untuk bumbu marinasi, saus, dan saus, serta memanggang dan menggoreng di atas kompor.

Minyak ini rendah lemak jenuh, mengandung persentase asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi.

Titik asap untuk minyak safflower lebih tinggi, sekitar 265 Celcius.

Satu studi menemukan bahwa menggunakan minyak safflower setiap hari dapat:

  • Mengurangi peradangan
  • Mengontrol gula darah
  • Mengontrol kolesterol di antara wanita pascamenopause dengan obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Bisakah Minyak Kelapa Atasi Vagina Kering?

Kontroversi minyak kelapa sawit 

Mengutip Live Strong, Dr Walter Willett dari Harvard School of Public Health dan Amy Myrdal Miller, ahli diet terdaftar, menyatakan bahwa minyak kelapa sawit kurang sehat.

Sebab, sekitar 70 persen lemak dalam minyak kelapa sawit adalah lemak jenuh, sejenis lemak "jahat" yang memiliki efek negatif pada kolesterol.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau