KOMPAS.com - Kanker prostat adalah jenis kanker yang umum pada pria, tetapi sangat dapat diobati pada tahap awal.
Kanker jenis ini dimulai di kelenjar prostat, yang berada di antara penis dan kandung kemih.
Sampai saat ini, banyak peneliti yang belum yakin mengenai penyebab utama kanker prostat.
Kondisi ini terjadi ketika ada perubahan spesifik terjadi, biasanya pada sel kelenjar.
Pada awalnya, perubahannya akan lambat dan sel-selnya tidak akan menjadi kanker.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Kanker Prostat, Pria Wajib Tahu
Namun, mereka bisa menjadi kanker seiring waktu.
Sel kanker bisa tingkat tinggi atau rendah.
Sel tingkat tinggi lebih mungkin untuk tumbuh dan menyebar, sedangkan sel tingkat rendah tidak mungkin tumbuh dan tidak perlu dikhawatirkan.
Salah satu hal yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat adalah pola makan yang kurang baik.
Melansir dari Medical News Today, beberapa makanan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker prostat, berikut ini penjelasannya.
Komunitas medis pernah menganggap selenium dan vitamin E sebagai penentang kanker.
Namun, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa senyawa ini dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada beberapa orang.
Siapa pun yang khawatir tentang kanker prostat harus menghindari suplemen yang mengandung vitamin E atau selenium.
Baca juga: 5 Gejala Awal Kanker Prostat yang harus Diwaspadai
Diet tinggi lemak dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker dan asam lemak omega-6 dalam minyak nabati dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker prostat.
Minyak yang berasal dari jagung, bunga matahari, bunga safflower, biji kapas, dan kedelai, misalnya, dapat mengandung sejumlah besar asam lemak omega-6.
Memasak dengan suhu tinggi, baik dengan cara dipanggang atau digoreng, akan meningkatkan risiko kanker prostat.
Ketika seseorang memasak daging berotot, termasuk daging sapi, babi, dan unggas, pada suhu tinggi, dagingnya mungkin membentuk bahan kimia yang menyebabkan perubahan DNA, yang mengakibatkan peningkatan risiko kanker.
Baca juga: Pembesaran Prostat Jinak
Beban glikemik dan pengukuran indeks glikemik menunjukkan seberapa cepat karbohidrat dan gula mempengaruhi gula darah dan insulin seseorang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet dengan beban glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
Dana-Farber Cancer Institute melaporkan bahwa, sementara hubungan antara gula dan kanker tetap kompleks, gula mungkin memiliki dampak tertinggi pada risiko kanker prostat, kolorektal, dan pankreas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.