Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Peradangan Usus yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 08/02/2022, 21:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Usus merupakan salah satu bagian dari sistem pencernaan seseorang.

Oleh karena beberapa penyebab tertentu, usus bisa mengalami peradangan.

Dilansir dari Medical News Today, peradangan usus juga disebut sebagai kolitis.

Kondisi ini bisa terjadi dalam kurun waktu yang pendek atau juga bisa bersifat kronis.

Seseorang yang mengalami radang usus biasanya akan memiliki gejala berupa kram perut dan diare.

 

Berikut ini beberapa penyebab peradangan usus yang mungkin dialami seseorang.

Baca juga: Kanker Usus Halus

1. Penyakit radang usus (IBD)

Penyakit radang usus (IBD) adalah istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan sistem pencernaan meradang. Beberapa contoh termasuk kolitis ulserativa dan penyakit Crohn .

Kolitis ulseratif

Kolitis ulserativa adalah kondisi kronis ketika usus besar dan rektum meradang dan mengembangkan bisul.

Ada beberapa kemungkinan penyebab kolitis ulserativa, yakni sebagai berikut:

  • Gangguan autoimun: Bakteri atau virus tertentu dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang usus besar sehingg menyebabkan peradangan.
  • Gen: Terkadang, kondisi ini dapat diturunkan dalam keluarga yang menunjukkan bahwa itu mungkin disebabkan oleh gen yang rusak. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi apakah gen berperan dalam menyebabkan kolitis ulserativa.
  • Lingkungan: Faktor-faktor tertentu, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak, antibiotik, atau kontrasepsi oral, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kolitis ulserativa.

Penyakit Crohn

Mirip dengan kolitis ulserativa, penyakit Crohn juga dapat mempengaruhi usus besar.

Namun, itu juga dapat mempengaruhi bagian lain dari saluran pencernaan.

Saat ini, penyebab penyakit Crohn tidak diketahui.

Namun, faktor-faktor, seperti stres dan pola makan seseorang dapat menyebabkan kondisi ini kambuh.

Baca juga: 4 Makanan yang Buruk untuk Kesehatan Usus

2. Kolitis mikroskopis

Kolitis mikroskopis adalah penyebab lain dari peradangan usus besar.

Untuk mengidentifikasi kondisi ini, penyedia layanan kesehatan harus memeriksa jaringan usus besar di bawah mikroskop.

Ada dua jenis kolitis mikroskopis, yakni kolitis limfositik dan kolagenosa.

Gejala dan pengobatan kedua jenis ini sama.

Para ahli masih mencari tahu tentang penyebab kolitis mikroskopis, tetapi kebanyakan ilmuwan percaya itu mungkin karena respons imun abnormal terhadap bakteri di usus besar.

3. Infeksi

Peradangan usus besar juga bisa timbul dari infeksi bakteri tertentu seperti campylobacter, Escherichia coli (E.coli), atau salmonella.

Seseorang dapat tertular infeksi dalam keadaan berikut:

  • Air yang terkontaminasi: Jika seseorang meminum air yang terkontaminasi atau berenang di danau atau sungai yang terkontaminasi.
  • Kebersihan yang buruk: Jika seseorang memegang daging mentah dan kemudian menyentuh mulutnya. Selain itu, orang dapat tertular infeksi melalui kontaminasi silang area makanan. Misalnya, jika mereka menggunakan area atau peralatan yang sama untuk daging mentah dan salad tanpa mencucinya di antaranya.
  • Penyakit bawaan makanan: Seseorang dapat mengalami infeksi jika mereka makan makanan mentah atau setengah matang.

Baca juga: 6 Penyebab Kentut Bau, Bisa Menjadi Gejala Kanker Usus

4. Kolitis iskemik

Kolitis iskemik adalah suatu kondisi yang menyebabkan penurunan aliran darah ke usus besar.

Kondisi ini dapat berkembang dari waktu ke waktu dalam kasus kronis, atau datang tiba-tiba sebagai kondisi akut.

Kondisi tersebut terjadi ketika pembuluh darah menyempit atau tersumbat.

Karena kurangnya aliran darah, sel-sel sistem pencernaan tidak menerima oksigen cukup sehingga dapat menyebabkan kematian jaringan.

Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan tetapi mungkin termasuk mengelola penyebab yang mendasarinya, atau pembedahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau