KOMPAS.com - Disentri adalah peradangan dan infeksi pada usus yang mengakibatkan diare yang mengandung darah atau lendir.
Gejala lain yang mungkin termasuk kram perut, mual, muntah, dan demam.
Dilansir dari Medical News Today, disentri dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri atau parasit.
Infeksi ini biasanya menyebar sebagai akibat dari kebersihan atau sanitasi yang buruk.
Disentri mengacu pada diare berdarah yang terkadang juga mengandung lendir.
Hal ini dapat terjadi karena infeksi kuman, parasit, dan iritasi usus dari bahan kimia.
Infeksi disentri yang paling umum adalah disentri basiler atau shigellosis.
Baca juga: Kanker Usus Halus
Disentri ini disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella.
Jenis disentri lainnya adalah disentri amuba, atau amebiasis.
Jenis ini disebabkan oleh infeksi parasit sel tunggal yang disebut Entamoeba.
Gejala disentri berbeda-beda, tergantung jenis disentri yang diderita, berikut ini penjelasannya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gejala disentri basiler biasanya dimulai sekitar 1-2 hari setelah infeksi dan berlangsung sekitar 7 hari.
Gejala mungkin termasuk:
Gejala biasanya berlangsung sekitar 5–7 hari meskipun beberapa orang mungkin mengalami gejala selama 4 minggu atau lebih.
Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan beberapa bulan agar kebiasaan buang air besar seseorang kembali normal.
Antibiotik dapat mempersingkat durasi penyakit dan dapat mencegah infeksi menyebar ke orang lain.
Namun, orang biasanya hanya menerima antibiotik jika gejalanya parah.
Baca juga: Pahami 5 Gejala Awal Kanker Usus
Seseorang dengan disentri amuba mungkin mengalami gejala berikut:
Seorang dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu membasmi infeksi parasit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.