KOMPAS.com - Usus buntu adalah kondisi ketika usus besar meradang dan menyebabkan rasa sakit di perut kanan bagian bawah Anda.
Saat peradangan memburuk, nyeri usus buntu biasanya meningkat dan akhirnya menjadi parah.
Baca juga: 10 Fakta dan Mitos Penyakit Usus Buntu yang perlu Anda Ketahui
Penyebab
Dilansir dari Healthline, penyebab pasti dari usus buntu belum dapat dipastikan.
Namun, dokter mempercayai jika kondisi ini berkembang ketika bagian dari usus tersumbat oleh berbagai hal seperti:
- Penumpukan tinja yang mengeras
- Folikel limfoid membesar
- Cacing usus
- Cedera traumatis
- Tumor.
Faktor risiko
Berikut faktor risiko mengalami usus buntu meliputi:
- Usia, umumnya menyerang remaja dan orang berusia 20-an meskipun dapat terjadi pada segala kalangan usia
- Berjenis kelamin laki-laki
- Riwayat keluarga.
Gejala
Berdasarkan Mayo Clinic, gejala usus buntu termasuk:
- Nyeri tiba-tiba yang dimulai di sisi kanan perut bagian bawah
- Nyeri tiba-tiba yang dimulai di sekitar pusar dan sering berpindah ke perut kanan bawah
- Nyeri yang memburuk jika Anda batuk, berjalan atau melakukan gerakan lainnya
- Mual dan muntah
- Kehilangan selera makan
- Demam ringan yang dapat memburuk seiring perkembangan penyakit
- Sembelit atau diare
- Perut kembung.
Baca juga: 7 Gejala Usus Buntu, Tak Hanya Sakit Perut Sebelah Kanan
Diagnosis
Melansir Mayo Clinic, diagnosis usus buntu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik untuk menilai rasa sakit akibat tekanan dari usus buntu yang meradang
- Pemeriksaan dubur digital untuk mendeteksi kemungkinan masalah ginekologi yang dapat menyebabkan rasa sakit
- Tes darah untuk memeriksa tingkat kadar sel darah putih yang mungkin mengindikasikan adanya infeksi
- Tes urine, memastikan bahwa infeksi saluran kemih atau batu ginjal tidak menyebabkan rasa sakit
- Tes pencitraan, membantu mengkonfirmasi radang usus buntu atau menemukan penyebab lain untuk rasa sakit.
Komplikasi
Melansir Mayo Clinic, usus buntu dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:
- Apendiks yang pecah dan menyebarkan infeksi ke seluruh perut
- Kantong nanah yang terbentuk di perut.
Perawatan
Berdasarkan Healthline, pilihan perawatan usus buntu menliputi:
- Resep antibiotik
- Operasi atau pembedahan untuk mengangkat usus buntu
- Drainase untuk mengeringkan abses sebelum menjalani operasi
- Resep obat penghilang rasa sakit
- Pemberian cairan IV
- Diet cairan.
Baca juga: Benarkah Makan Jambu Biji Bisa Jadi Penyebab Usus Buntu?
Dalam kasus yang jarang terjadi, usus buntu ringan bisa sembuh dengan antibiotik saja.
Naun, pada sebagian besar kasus diperlukan pembedahan untuk mengangkat usus buntu Anda.
Selain itu, Anda dapat melakukan hal berikut untuk membantu proses pemulihan, antara lain:
- Istirahat yang cukup
- Hindari aktivitas berat dan mengangkat benda berat sampai dokter Anda mengatakan itu aman untuk dilakukan
- Menjaga bekas luka akibat pembedahan tetap bersih dan kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.