Meskipun buktinya beragam, beberapa penelitian pada manusia telah menghubungkan BPA dengan masalah kesehatan seperti:
Baca juga: 11 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Demam
Mengutip Healthline, makanan kaleng dianggap kurang sehat karena dapat mengandung bakteri berbahaya yang dikenal sebagai Clostridium botulinum, jika dalam proses pengalengannya tidak dilakukan dengan benar.
Namun, hal itu sangat jarang terjadi pada produk bermerek legal.
Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut dapat menyebabkan botulisme.
Botulisme adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian, jika tidak ditangani.
Sebagian besar kasus botulisme berasal dari makanan yang tidak dikalengkan dengan benar di rumah.
Sangat penting untuk tidak pernah makan dari kaleng yang menggembung, penyok, retak, atau bocor.
Baca juga: 7 Makanan untuk Bantu Lawan Covid-19 saat Isolasi Mandiri
Alasan selanjutnya makanan kaleng dianggap kurang sehat adalah karena di dalamnya sering ditambahkan banyak garam, gula, dan pengawet.
Mengutip Healthline, makanan kaleng tinggi garam mungkin tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi kebanyakan orang, tetapi bagi sebagian orang dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Sebagian makanan kaleng lainnya mengandung tambahan gula yang banyak dan dapat berisiko mengakibatkan:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.