Pembedahan laparoskopi saat ini sering dilakukan pada tumor indung telur (kista ovarium), mioma (tumor jinak rahim).
Pengangkatan kista dengan laparoskopi cukup aman dilakukan, hanya perlu perhatian khusus pada wanita menopause dan keganasan.
Pemeriksaan USG perlu dilakukan untuk mempertajam dan membedakan apakah kista jinak dan keganasan.
Tindakan lain yang dapat dilakukan dengan laparoskopi adalah pengangkatan mioma. Umumnya tindakan ini aman dilakukan jika tanpa kontra indikasi.
Pemulihan pascalaparoskopi dapat dilakukan lebih singkat di ruang perawatan. Dokter akan melakukan pemeriksaan yang teliti pascatindakan.
Setelah semua kondisi dipastikan stabil dan aman, maka pasien dapat pulang dan beraktifitas seperti biasa. Setelah pulang pasien tetap dianjurkan untuk melakukan kontrol pascaoperasi.
Meski laparoskopi aman dilakukan, namun ada beberapa komplikasi ringan yang mungkin terjadi seperti risiko infeksi, mual, muntah dan memar.
Secara umum laparoskopi pada tumor, kista dan kanker kandungan aman dilakukan. Dengan perlengkapan khusus disebut laparoskop kini tidak hanya dilakukan untuk diagnostic, namun juga dilanjutkan dengan tindakan pengangkatan, seperti pengangkatan kista dan mioma.
Pemeriksaan menyeluruh perlu dilakukan sebelum keputusan tindakan laparoskopi.
Meskipun tindakan laparoskopi aman dilakukan, namun tindakan ini tetap invasif sehingga perlu memperhatikan indikasi dan kontraindikasi yang jelas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.