KOMPAS.com - Telur memang merupakan sumber makanan kaya protein, tetapi apakah makan telur mentah itu baik untuk kesehatan?
Kementerian Pertanian tidak menyarankan kita mengkonsumsi telur mentah dan merekomendasikan untuk memasaknya secara sempurna dengan suhu minimum 85 Celcius selama setidaknya 1 menit.
Lalu, apabila direbus (setengah matang) baiknya pada suhu minimal 70 Celcius.
Baca juga: 9 Manfaat Makan Telur, dari Menyehatkan Otot hingga Jantung
Mengutip Medical News Today, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) juga melarang seorang pun untuk makan telur mentah, karena mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
Namun ada telur mentah yang diizinkan untuk dikonsumsi, yaitu telur yang sudah dipasteurisasi.
Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan bahan makanan/minuman menggunakan suhu 100 Celcius.
Pasteurisasi bertujuan untuk sterilisasi makanan/minuman dari organisme merugikan, seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir.
Selain itu, pasteurisasi dilakukan untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan, sehingga memperpanjang jangka waktu penyimpanan.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk menyimpan telur yang dipasteurisasi di lemari es.
Baca juga: Manfaat Kuning Telur untuk Kesehatan Rambut
Makan makanan mentah secara umum dilarang, termasuk telur, karena berisiko terinfeksi bakteri Salmonella.
Mengutip WebMD, bakteri Salmonella adalah jenis bakteri yang umumnya menyebabkan kita mengalami keracunan makanan.
Penyakit bakteri ini disebut Salmonellosis, yang menunjukkan gejala sebagai berikut:
Mengutip Medical News Today, biasanya gejala infeksi Salmonella terjadi dalam rentang waktu 12-72 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi, menurut FDA.
Baca juga: Makan Telur Bisa Jadi Penyebab Bisul, Mitos atau Fakta?
Sementara itu, ada beberapa kelompok orang yang rentan jatuh sakit akibat terinfeksi bakteri Salmonella, sehingga perlu menghindari makan telur mentah, yaitu:
Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit bawaan dari telur mentah.
Mereka adalah individu yang menderita:
Lebih aman bagi mereka untuk mengkonsumsi telur yang dipasteurisasi atau telur yang dimasak sekalian.
Selain masalah keamanan pangan, mengkonsumsi putih telur mentah dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap biotin.
Biotin memainkan peran penting dalam metabolisme lemak dan karbohidrat.
Kekurangan biotin dapat mengganggu fungsi insulin, yang dapat memperburuk manajemen gula darah.
Baca juga: 5 Gejala Alergi Telur yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Healthline, telur mentah memiliki gizi yang sama seperti telur yang dimasak, yaitu:
Satu telur mentah utuh berukuran besar mengandung:
Baca juga: Cara Mengatasi Rambut Rusak dengan Telur
Selain itu, satu telur mentah mengandung 147 mg kolin (27 persen AKG), nutrisi penting yang telah terbukti berdampak positif pada fungsi otak.
Kolin berpotensi memainkan peran dalam kesehatan jantung juga.
Telur mentah juga tinggi lutein dan zeaxanthin.
Antioksidan penting tersebut bisa melindungi mata kita dan dapat mengurangi risiko penyakit mata terkait usia.
Penting untuk dicatat bahwa hampir semua nutrisi ini terkonsentrasi di kuning telur. Putih telur sebagian besar terdiri dari protein.
Sementara itu, ada anggapan bahwa makan telur mentah adalah cara cepat untuk mendapatkan banyak protein.
Namun sebaliknya, mengutip WebMD, memasak sebenarnya cara untuk membuat telur lebih mudah dicerna, sehingga tubuh bisa memiliki lebih banyak protein.
Sebuah studi membandingkan penyerapan protein dari telur matang dan mentah pada 5 orang.
Hasilnya, ditemukan bahwa dari telur matang terdapat 90 persen protein yang diserap tubuh, sedangkan dari telur mentah hanya 50 persen protein yang diserap tubuh.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan.
Mengutip Medical News Today, penting diketahui bahwa proses pasteurisasi secara signifikan mengurangi kontaminasi bakteri Salmonella, tetapi tidak mempengaruhi kualitas gizi atau rasa telur.
Baca juga: Bahaya Makan Telur Mentah yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.