Dokter mungkin juga akan mencari kondisi yang mendasari kadar ADH.
Mengutip Healthline, kandung kemih kecil artinya ia perlu buang air kecil lebih sering, termasuk di malam hari.
Kandung kemih kecil mungkin sulit diatur selama tidur, sehingga mengakibatkan mengompol.
Baca juga: 5 Bahaya Infeksi Saluran Kencing yang Pantang Disepelekan
Mengutip Healthline, otot detrusor adalah otot pada kandung kemih.
Otot detrusor rileks ketika kandung kemih terisi dan berkontraksi ketika dikosongkan.
Jika berkontraksi pada waktu yang salah, seseorang mungkin tidak dapat mengontrol kencing.
Kondisi ini disebut beeser atau overactive bladder (OAB).
Kontraksi otot kandung kemih yang terlalu aktif mungkin disebabkan oleh sinyal saraf abnormal antara otak dan kandung kemih atau iritasi pada kandung kemih, seperti karena alkohol, kafein, atau obat-obatan.
Kandungan itu bisa membuat otot kandung kemih kurang stabil.
Akibatnya, mungkin membuat orang tua perlu buang air kecil lebih sering hingga suka ngompol.
Mengutip Healthline, penyabab lainnya yang membuat orang tua suka ngompol mungkin karena adanya tumor atau kanker penyakit.
Tumor kandung kemih dan kanker prostat dapat memblokir atau menghalangi saluran kemih.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk menahan urin, terutama pada malam hari.
Mendiagnosis kanker mungkin memerlukan pemeriksaan fisik, serta beberapa tes pencitraan.
Biopsi biasanya diperlukan untuk mengidentifikasi kanker. Mengobati kanker dapat membantu mengecilkan atau menghilangkan tumor.
Itu dapat membantu mencegah episode orang tua suka ngompol.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali 6 Bahaya Sering Menahan Kencing
Mengutip Healthline, diabetes dengan gula darah yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi jumlah urin.
Ketika gula darah tinggi, jumlah urin meningkat saat ginjal mencoba mengatur kadar gula.
Hal tersebut dapat menyebabkan orang tua suka ngompol, buang air kecil berlebihan (lebih dari 3 liter per hari), dan sering kencing.
Mengobati diabetes sering meringankan berbagai gejala kencing.
Pengobatan diabetes biasanya memerlukan kombinasi perubahan gaya hidup, obat-obatan oral, atau suntikan insulin.