Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan Penciuman dan Indra Perasa Tidak Umum pada Varian Omicron

Kompas.com - 28/02/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kehilangan penciuman dan indera perasa telah berubah dari gejala khas menjadi relatif jarang pada varian Covid-19 Omicron.

Orang yang kehilangan penciuman dan indera perasa adalah tidak mampu mendeteksi aroma (seperti parfum, masakan, dll) dan rasa makanan/minuman (seperti manis, pahit, pedas, dll).

Mengutip The Insider, pada 2020, para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan King's College London menemukan bahwa kehilangan penciuman dan indera perasa adalah prediktor terkuat dari infeksi Covid-19.

Baca juga: 11 Cara Mengatasi Susah Tidur setelah Covid-19

Asumsi itu berdasarkan gejala Covid-19 harian dari 2,6 juta orang.

Namun, varian Omicron telah membuat gejala Covid-19 tradisional tersebut kurang umum.

Sementara gejala seperti pilek, bersin, dan sakit tenggorokan, menjadi lebih umum, terutama di antara orang yang telah divaksinasi Covid-19.

“Kehilangan penciuman adalah sesuatu yang biasa dilaporkan banyak orang dengan gejala Covid-19. Saat Omicron, hal itu tampaknya tidak banyak dilaporkan,” kata Dr Andy Pekosz, ahli virologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.

Menurut data terbaru dari Zoe Covid Symptom Study, dalam beberapa minggu terakhir jumlah orang di Inggris yang melaporkan mengalami kehilangan penciuman kurang dari 20 persen.

Namun, data tidak membedakan antara orang yang sudah divaksinasi dan belum divaksinasi.

Hanya saja, diketahui bahwa 70 persen populasi di Inggris sudah melakukan vaksinasi dua dosis.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Napas Mudah Ngos-ngosan setelah Covid-19

Dalam daftar Zoe Covid Symptom Study kehilangan penciuman sekarang menempati urutan ke-17.

Artinya, gejala tersebut sudah relatif jarang terjadi di tengah gelombang varian Omicron.

Berbeda dengan kondisi pada Juni 2021 saat gelombang Delta menyerang, gejala kehilangan penciuman berada pada urutan ke-6.

Pada Maret 2021 sebelum gelombang Delta menyerbu, gejala kehilangan penciuman juga tinggi, dengan fakta setidaknya 60 persen orang dewasa Inggris usia 16-65 tahun mengalami gejala itu.

Negara-negara lain telah memperhatikan pola serupa.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau