Nyeri terkait penyakit ini cenderung intens atau sangat sakit dan terasa di perut kanan atas.
Terkadang saat sakit perut cukup parah, rasa nyerinya bisa menjalar sampai ke punggung dan bahu kanan.
Jika batu empedu tersangkut ke saluran pencernaan, tubuh bisa mengalami peradangan, pembengkakan, nyeri hebat, serta mual dan muntah.
Apabila wanita mendadak mual dan muntah tanpa sebab jelas, atau kerap mual dan muntah setelah makan, coba pertimbangkan untuk memeriksakan batu ginjal.
Bagian ulu hati yang terasa nyeri, seperti diremas, dan panas terbakar sampai ke dada (heartburn) juga bisa jadi ciri-ciri batu empedu pada wanita.
Berbeda dari penyakit asam lambung, gejala ini biasanya muncul terus-menerus setelah makan, ketika banyak beraktivitas, sedang istirahat, dan rasa tidak nyaman tersebut tak kunjung reda setelah buang air besar.
Baca juga: 3 Cara Mengobati Batu Empedu
Ketika batu empedu menyumbat saluran empedu, sistem pengiriman empedu ke usus kecil bakal terganggu.
Kondisi ini membuat cairan empedu menumpuk dan meningkatkan konsentrasi bilirubin di kantong empedu.
Ketika konsentrasi bilirubin meningkat, zat ini dapat menumpuk di aliran darah dan membuat kulit serta bagian putih mata berwarna kekuningan.
Gangguan metabolisme bilirubin selama proses pencernaan juga bisa menyebabkan perubahan warna kotoran buang air.
Akibatnya, penderita batu empedu biasanya memiliki urine berwarna kuning dan kotoran buang air besar berwarna coklat tua atau gelap.
Waspadai penyakit batu empedu jika wanita sudah cukup minum air putih dan menjalankan pola makan sehat.
Demam, menggigil kedinginan, dan detak jantung cepat ketika sakit perut bisa jadi tanda kantong empedu tersumbat dan mengalami infeksi.
Infeksi ini apabila tidak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Jika Anda mendapati beberapa ciri-ciri batu empedu pada wanita di atas, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Kenali Sakit Perut Sebelah Kanan Tanda Penyakit Kantong Empedu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.