Pada trimester III, seorang ibu hamil cenderung mengalami lebih banyak rasa sakit, nyeri, dan bengkak.
Seorang ibu hamil mungkin juga semakin cemas tentang persalinannya.
Lalu, bagaimana baiknya menghadapi trimester III kehamilan?
Mengutip WebMD, berikut yang bisa dilakukan pada ibu hamil:
Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.
Tetap aktif beraktivitas, kecuali mengalami pembengkakan atau nyeri: berenang adalah cara yang bagus untuk berolahraga di akhir kehamilan. Ini dapat membuat meringankan beban, rasa sakit, dan nyeri. Baik bisa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.
Tingkatkan konsumsi zat besi: ibu hamil membutuhkan 27 mg zat besi setiap hari. Mineral ini bisa didapat dari sereal gandum utuh, nasi yang diperkaya, daging sapi, ayam, bayam, dan kacang-kacangan.
Istirahat yang cukup: dianjurkan ibu hamil lebih banyak istirahat. Sebaiknya, tidur siang dan tidur lebih awal saat malam.
Buat rencana persalinan: bicarakan dengan dokter tentang tindakan terbaik saat terjadi kontraksi pertama, termasuk jarak tempuh menuju rumah sakit.
Meregangkan otot: kendurkan otot-otot yang tegang dengan melakukan peregangan sepanjang hari. Putar bahu, kepala, dan goyangkan kaki dengan lembut.
Hindari terlalu banyak minum saat malam hari: tindakan itu dapat membuat ibu hamil banyak kencing pada malam hari, sehingga mengganggu tidur.
Latih pernapasan: latih semua teknik pernapasan saat persalinan dapat membantu ibu hamil rileks selama persalinan.
Kenali tanda-tanda pertama persalinan: penting untuk mengetahui kondisi yang akan terjadi menjelang persalinan, seperti kontraksi, keluarnya lendir keputihan, keluarnya air ketuban, dan sebagainya.
Kenali masalah kesehatan yang berisiko pada ibu hamil: preeklamsia adalah salah satu risiko kesehatan yang rentan dialami oleh ibu hamil. Pencegahan dini terhadap segala risiko kehamilan baik untuk keselamatan ibu dan janin.
Cuci pakaian bayi: sebelum waktu persalinan tiba, cuci semua pakaian baru bayi dengan deterjen lembut, bebas pewangi, dan pewarna. Ini penting untuk mencegah ruam pada kulit bayi baru lahir.
Pelajari CPR untuk bayi: CPR (prosedur pertolongan pertama) penting karena melatih ibu menghadapi keadaan darurat apa pun begitu bayi lahir.
Waspadai depresi pascapersalinan: depresi pascapersalinan sering terjadi pada wanita setelah melahirkan, sehingga mengenali gejalanya penting diketahui kedua belah pihak untuk menyadari dan melakukan pencegahan dini.
Siapkan barang untuk persalinan: kemas barang-barang yang dibutuhkan secukupnya untuk persalinan, dari keperluan pribadi ibu hamil sampai kebutuhan bayi. Sehingga saat sudah harus ke rumah sakit, tidak panik dan buru-buru.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Kenali Akibat Depresi pada Perubahan Bentuk dan Fungsi Otakhttps://health.kompas.com/read/2022/04/23/110000968/kenali-akibat-depresi-pada-perubahan-bentuk-dan-fungsi-otakhttps://asset.kompas.com/crops/sG62E1yvuPAM7g8oF4IzUT-LGo8=/317x150:4500x2939/195x98/data/photo/2021/06/20/60cf1bb2c950c.jpg