Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri dan Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak

Kompas.com - 07/05/2022, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Orangtua harus memberikan makanan dan minuman pada anak yang pasti terjamin matang dan bersih. Apalagi makanan dan minuman yang akan diberikan kepada bayi.

Orangtua bisa membawakan anak bekal dan menghindari makan-minum di tempat yang tidak terjamin kebersihannya.

Hal itu bisa diterapkan saat berpergian, seperti saat mudik Lebaran.

2. Alat makan-minum pribadi

Disarankan menghindari menggunakan alat makan umum karena virus hepatitis akut pada anak dapat menular melalui alat makan yang tidak bersih atau terkontaminasi.

Lebih baik anak menggunakan alat makan sendiri, khususnya saat berpergian di luar rumah.

Baca juga: Macam Penyebab Hepatitis pada Anak

3. Lanjutkan protokol Covid-19

Protokol Covid-19 meliputi mencuci tangan dan menggunakan masker.

Kedua tindakan tersebut pada dasarnya standar untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir bakteri atau virus masuk ke tubuh.

Penyebaran hepatitis akut pada anak juga diduga melalui droplet, selain lewat fekal-oral.

"Menggunakan masker, selain menghindari Covid-19 juga dapat menghindarkan diri dari infeksi hepatitis akut," ucapnya.

4. Segera tangani kasus saluran cerna tidak wajar pada anak

Dr dr Muzal mengatakan jika anak mengalami demam dan gangguan saluran cerna, tetapi tidak dapat mereda setelah diberi obat yang dijual bebas sebagai pertolongan pertama, segera bawa ia ke dokter untuk penanganan lanjutan. 

Ia mengatakan bahwa gangguan saluran cerna dapat menjadi gejala awal hepatitis akut pada anak, sebelum terjadi gagal hati.

Sebelum hepatitis akut berat kita bisa melakukan banyak hal, tetapi jika sudah terjadi gagal hati akan sulit ditangani dan lebih berisiko terjadi kematian.

Ia mengatakan transplantasi hati belum bisa menjadi cara untuk menangani KLB hepatitis akut pada anak.

"Kasus hepatitis akut hati bersifat emergecy," ujarnya.

"Transplantasi hati belum bisa dilakukan untuk menangani kasus yang bersifat emergecy," lanjutnya.

Di Indonesia transplantasi hati telah dipraktikkan untuk sekitar 60-an kasus yang dipersiapkan, di mana tindakannya memakan waktu lama.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Hepatitis?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau