Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2022, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).

Untuk mengelola perubahan suasana hati yang ekstrim, penderita bipolar memerlukan obat khusus yang diresepkan oleh psikikatri.

Selain itu, penderita bipolar juga perlu menjaga asupan makanan yang dikonsumsi. Sebab, beberapa jenis makanan tertentu bisa memperburuk episode manik pada pasien bipolar.

"Selain itu, individu dengan gangguan bipolar memiliki prevalensi tinggi untuk beberapa kondisi kronis, seperti kelebihan berat badan atau obesitas, kata Rachel Bergmans, psikiatri di University of Michigan Medical School.

Baca juga: Macam-macam Penyebab Gagal Ginjal

Makanan yang harus dihindari

Untuk meringankan gejala bipolar, berikut makanan yang harus Anda hindari:

1. Cafein

Menurut psikiati dari University of Iowa Carver College of Medicine, kafein bisa memicu episode mania dan menyebabkan gangguan tidur.

Riset dalam jurnal Bipolar Disorders menunjukkan bahwa efek stimulan kafein bisa memicu gejala mania dan mengubah metabolisme obat tertentu yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar.

2. Akohol

Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI) alkohol dapat memengaruhi perubahan suasana hati bipolar dan juga dapat berinteraksi secara negatif dengan obat-obatan seperti lithium.

Riset 2015 dalam jurnal he Lancet Psychiatry juga membuktikan bahwa orang dengan gangguan bipolar juga lebih mungkin meninggal sebelum waktunya jika mereka menggunakan alkohol atau zat lain.

3. Gula

Mengonsumsi makanan tinggi gula dapat membuat penderita bipolar lebih sulit untuk mengontrol berat badan dan obesitas.

Makanan tinggi gula juga membuat beberapa perawatan obat gangguan bipolar kurang efektif.

4. Garam

Lithium adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengelola gejala bipolar.

Asupan garam bisa mempengaruhi kadar lithium. Orang yang mengonsumsi lithium harus menghindari diet rendah sodium dan dehidrasi, karena dapat meningkatkan risiko toksisitas lithium.

Orang yang mengonsumsi lithium juga harus memastikan asupan cairan tubuh terpenuhi karena dehidrasi dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Baca juga: Ciri-ciri Kelelahan Otak Butuh Rehat

5. Lemak

Penderita bipolar juga harus membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans.

Jadi, Anda bisa mengonsumsi protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak serta memperbanyak makan buah, sayuran, dan biji-bijian sehat.

Lemak dalam makanan dapat mengubah cara tubuh Anda menggunakan obat. Karena itu, sebisa mungkin penderita bipolar menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau