Meski data yang dikumpulkan hingga saat ini benar-benar hanya menunjukkan adanya kaitan antara duduk dan risiko kardiovaskular, tidak menunjukkan hubungan sebab akibat yang pasti.
Sehingga, berbagai badan profesional di seluruh dunia menganjurkan untuk meminimalkan waktu duduk dan memaksimalkan waktu untuk aktif berdiri, seperti berjalan.
Baca juga: Olahraga 30 Menit Setiap Hari untuk Lansia Menjaga Kesehatan Jantung
Mengutip Verywell Health, duduk atau berbaring memang mengurangi stres pada sistem kardiovaskular dan memungkinkan jantung beserta pembuluh darah untuk bersantai.
Itu sebabnya tirah baring berguna untuk pemulihan dari beberapa kondisi medis.
Sebaliknya, berdiri menyebabkan jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih keras, hanya untuk mempertahankan tekanan darah normal.
Namun, penurunan tingkat dasar kerja kardiovaskular yang terkait dengan duduk terlalu lama dapat menghasilkan dekondisi jantung relatif.
Lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berdiri akan mengarah pada peningkatan tonus kardiovaskular dan otot.
Sehingga, disimpulkan bahwa tidak duduk terlalu lama dan lebih banyak bergerak secara keseluruhan berkontribusi pada kesehatan jantung.
Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi duduk terlalu lama dan membuat tubuh lebih aktif berdiri, yaitu sebagai berikut:
Dampak bergerak bisa sangat besar, bahkan hanya gerakan santai.
Itu dapat menyebabkan penurunan berat badan dan peningkatan energi.
Selain itu, aktivitas fisik membantu menjaga tonus otot, kemampuan Anda untuk bergerak, dan kesehatan mental Anda, terutama seiring bertambahnya usia.
Baca juga: 3 Penyebab Serangan Jantung pada Pria yang Jarang Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.