Penelitian baru dari Italia menunjukkan bahwa melatih otot kaki kita mungkin menjadi kunci untuk mendapatkan manfaat otak yang maksimal dari aktivitas fisik.
Para peneliti menemukan bahwa ketika Anda menggunakan kaki dalam latihan menahan beban, otak menerima sinyal yang memacunya untuk membuat sel-sel baru yang sehat.
Baca juga: Kenali Akibat Depresi pada Perubahan Bentuk dan Fungsi Otak
Mengutip WebMD, menjaga otak sehat membutuhkan asupan makanan yang bergizi seimbang, di antaranya:
Penelitian menemukan bahwa biji kakao ternyata mengandung flavanol yang dapat membantu meningkatkan memori dan fungsi kognitif.
Baca juga: Depresi Bisa Mempercepat Penuaan Otak
Mengutip WebMD, untuk membantu menjaga kesehatan otak, manusia juga membutuhkan bersosialisasi secara tatap muka.
Bersosialisasi secara langsung dapat lebih membantu menyehatkan otak kita dibanding bertegur sapa lewat media sosial.
Apa alasannya? Berikut penjelasan dari Caccappolo:
Baca juga: 8 Gejala Awal Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai
Mengutip WebMD, belajar tidak mengenal batas usia karena belajar dapat menjadi salah satu cara lainnya untuk menjaga kesehatan otak.
Belajar di sini tidak harus keras. Membangun keterampilan baru yang sederhana dan menyenangkan juga menjadi bagian dari belajar yang dapat membantu otak tetap sehat.
Misalnya, belajar memasak, bermain alat musik, permainan kartu baru, mengenal daerah baru, dan sebagainya.
Caccappolo mengatakan bahwa itu semua dapat membantu menjaga otak tetap sehat dengan terus-menerus menciptakan koneksi baru antara sel-sel otak.
Memberikan tantang pada otak pada dasarnya menciptakan sistem kekuatan pada organ kompleks ini.
"Semakin banyak stimulasi intelektual yang Anda miliki, semakin banyak berbagai sirkuit saraf yang digunakan," terang Caccappolo.
"Dan semakin banyak sirkuit saraf yang Anda miliki, semakin sulit untuk terjadinya perubahan yang terkait dengan penyakit neurodegeneratif," imbuhnya.
Ia menggarisbawahi bahwa lebih bermanfaat untuk menguasai keterampilan dunia nyata dari pada bermain game "peningkatan kognitif" secara online.
"Itu tidak benar-benar berkorelasi dengan aktivitas dunia nyata," ungkap alasannya.
Baca juga: 11 Gejala Pendarahan Otak yang Pantang Disepelekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.