KOMPAS.com - Sirkulasi darah yang baik sangat penting bagi kesehatan tubuh kita.
Ketika aliran darah tersumbat atau bermasalah, maka bisa menyebabkan masalah di area tubuh lainnya.
Misalnya, sirkulasi darah yang buruk bdi kaki bisa menyebabkan varises. Sirkulasi darah yang buruk di otak bisa memicu stroke.
Sirkulasi darah yang buruk juga dapat mengeringkan kulit, membuat kuku rapuh, dan membuat rambut rontok.
Beberapa pria mungkin mengalami kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat sirkulasi darah bermasalah.
Kabar baiknya, sirkulasi darah bisa kita kontrol dengan menjaga pola makan.
Menurut ahli kesehatan Nataly Komova, pola makan memainkan peran utama dalam menjaga kelancaran aliran darah.
Banyak mengonsumsi makanan yang tinggi natrium, lemak jenuh, dan tambahan gula dapat menyebabkan penumpukan plak atau penyempitan pembuluh darah akibat peningkatan kadar kolesterol.
"Penumpukan plak atau penyempitan pembuluh darah bisa menghambat kelancaran sirkulasi darah," tambah Komova.
Baca juga: 3 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci
Untuk menjaga kelancaran sirkulasi darah, kita juga harus menghindari beberapa jenis makanan tertentu. Berikut makanan yang harus dihindari agar sirkulasi darah tetap lancar:
Makanan yang digoreng mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi. Padahal, mengonsumsi makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Hal ini bisa memicu akumulasi dan pengendapan lemak pada pembuluh darah, mengganggu kelancaran sirkulasi darah.
Apalagi, makanan yang digoreng biasanya dilapisi tepung roti yang kaya dengan garam.
Mengkonsumsi garam terlalu banyak menyebabkan tubuh Anda menahan air, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah Anda.
"Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah sirkulasi dan penyakit jantung, yang menyebabkan sirkulasi yang buruk," ucap Komova.
Camilan asin seperti kepirik, popcorn atau, stick keju biasanya mengandung garam dan lemak jenuh ganda yang tingggi.
Makanan asin dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat kita berpotensi lebih rentan terhadap infark miokard atau stroke, yang keduanya bisa berpengaruh buruk pada sirkulasi darah.
Asupan natrium yang berlebihan juga bisa memicu kerusakan lapisan terdalam pembuluh darah, yang pada akhirnya menganggu aliran darah.
Di sisi lain, lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol jahat yang memicu penumpukan plak atau penyempitan di arteri. Lambat laun, hal tersebut juga bisa menghalangi aliran darah.
Baca juga: Gejala Kanker Usus Besar Stadium Akhir
Daging olahan seperti sosis memang nikmat rasanya. Namun, makanan tersebut sangat tinggi kandungan sodiumnya.
Selain itu, daging olahan juga mengandung nitrak yang tinggi, sejenis pengawet kimia yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis.
Meski ada daging olahan yang diproduksi tanpa nitrat, makanan tersebut tetap saja tinggi lemak jenuh.
Lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat yang memicu aterosklerosis dan menyumbat pembuluh darah Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.