KOMPAS.com - Sebagian penyebab kanker usus besar berasal dari kebiasaan tidak sehat, yang sebenarnya dapat dihindari.
Mengutip NHS, kanker usus besar biasanya pertama kali berkembang di dalam gumpalan sel yang disebut polip pada lapisan dalam usus.
Namun, tidak berarti Anda akan terkena kanker usus jika Anda mengembangkan polip.
Beberapa polip hilang dengan sendirinya, dan beberapa tidak berubah. Hanya sedikit yang tumbuh dan akhirnya berkembang menjadi kanker usus selama beberapa tahun.
Sejauh ini, penyebab pasti dari kanker usus tidak diketahui.
Namun, penelitian telah menunjukkan beberapa faktor yang dapat membuat Anda lebih mungkin untuk mengembangkannya.
Beberapa faktor itu di antaranya adalah kebiasaan tidak sehat yang bisa diubah, meliputi:
Baca juga: Gejala Kanker Usus Besar Stadium Akhir
Mengutip American Cancer Society, kebiasaan makan makanan tinggi daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Sumber daging merah meliputi:
Daging olahan meliputi:
Memasak daging pada suhu yang sangat tinggi (menggoreng dan memanggang) menciptakan bahan kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Tidak jelas seberapa besar ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar Anda.
Memiliki tingkat vitamin D yang rendah dalam darah juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Mengikuti pola makan sehat yang mencakup:
Membatasi atau menghindari daging merah, dahing olahan, serta minuman manis mungkin akan menurunkan risiko kanker usus besar.
Baca juga: 6 Pengobatan Kanker Usus Besar Stadium 4
Mengutip Cancer Research UK, kebiasaan makan terlalu sedikit serat dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Makan terlalu sedikit serat menyebabkan sekitar 30 dari 100 kasus kanker usus (sekitar 30 persen) di Inggris.
Anda dapat meningkatkan serat dalam pola makan sehari-hari dengan memilih makanan versi gandum.
Makanan yang mengandung tinggi serat meliputi:
Mengutip American Cancer Society, orang yang telah merokok tembakau untuk waktu yang lama lebih mungkin mengembangkan dan meninggal karena kanker usus besar dibandingkan orang yang tidak merokok.
Kebiasaan merokok adalah penyebab kanker paru-paru yang terkenal, tetapi juga terkait dengan banyak kanker lainnya.
Baca juga: Ciri-ciri Kanker Usus Besar Tahap Awal
Mengutip American Cancer Society, kebiasaan minum alkohol sedang hingga berat telah dikaitkan dengan kanker usus besar.
Bahkan asupan alkohol ringan hingga sedang telah dikaitkan dengan beberapa risiko.
Minum alkohol cenderung dianggap tidak memiliki manfaat berarti, sehingga para ahli menyarankan menghindarinya.
Aturan orang minum alkohol, mereka seharusnya tidak lebih dari 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas sehari untuk wanita.
Mengutip Kementerian Kesehatan, penelitian baru menyimpulkan bahwa tidak ada takaran yang aman untuk minum alkohol.
Penelitian terbaru tentang minuman alkohol itu dilakukan di 195 negara, yang meneliti angka 2,8 juta kematian prematur di seluruh dunia setiap tahunnya.
"Tidak ada takaran alkohol yang aman," ujar Max Griswold, peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation di Seattle, Washington dan penulis utama konsorsium riset teerbaru yang memiliki lebih dari 500 ahli.
Padahal, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jika hanya minum sedikit alkohol, itu bisa mengurangi penyakit jantung.
Studi terbaru mematahkan studi sebelumnya.
"Efek perlindungan alkohol seimbang dengan risikonya," demikian penjelasan Griswold kepada AFP dalam meringkas hasil studinya, yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Ia menjelaskan bahwa secara keseluruhan, risiko kesehatan yang terkait dengan alkohol meningkat sejalan dengan jumlah yang dikonsumsi setiap hari.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Kanker Usus Besar
Mengutip NHS, kebiasaan tidak mengontrol berat badan hingga obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, terutama pada pria.
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan peluang Anda terkena kondisi tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan batas ambang indeks massa tubuh (BMI) orang Indonesia 18,5-25,0.
BMI lebih dari 25 berarti Anda memiliki kelebihan berat badan tingkat ringan. Jika BMI lebih dari 27 berarti kelebihan berat badan tingkat berat.
Mengutip NHS, orang yang tidak aktif bergerak cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar.
Anda dapat membantu mengurangi risiko kanker usus dan kanker lainnya dengan aktif bergerak atau olahraga setiap hari.
Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan olahraga ringan hingga sedang minimal 150 menit setiap minggu untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Misalnya, joging, berenang, bersepeda maupun saat beraktivitas di rumah, seperti naik turun tangga atau jalan cepat.
Baca juga: Ciri-ciri Kanker Usus Besar Tahap Lanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.