Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Hipertiroid, Bisa Penyakit Autoimun sampai Infeksi Virus

Kompas.com - 09/06/2022, 12:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Hipertiroid adalah kondisi saat kelenjar tiroid di dalam tubuh terlalu aktif dan memproduksi hormon secara berlebihan.

Dilansir dari American Thyroid Association, gangguan kelenjar tiroid ini juga dikenal dengan istilah tirotoksikosis.

Penyebab hipertiroid bisa berasal dari penyakit autoimun sampai infeksi virus. Kenali beberapa di antaranya.

Baca juga: Gejala Hipertiroid dan Komplikasinya

Penyebab hipertiroid

Hipertiroid bisa disebabkan beberapa penyakit dan masalah kesehatan tertentu, antara lain:

  • Graves’ disease

Sekitar 70 persen kasus hipertiroid disebabkan grave’s disease. Dilansir dari NIH, penyakit autoimun ini membuat antibodi dalam darah merangsang kelenjar tiroid lebih aktif. Dampaknya, produksi hormon tiroid jadi berlebihan.

  • Benjolan di tiroid

Tumbuhnya benjolan di kelenjar tiroid juga bisa membuat kelenjar ini lebih aktif untuk memproduksi hormon tiroid. Akibatnya, hormon tiroid yang ada di dalam tubuh jadi berlebihan.

  • Radang kelenjar tiroid

Penyakit tiroiditis atau radang kelenjar tiroid karena infeksi virus bisa membuat hormon tiroid bocor dari kelenjar tiroid dan mengalir ke aliran darah. Setelah kelenjar tiroid terlalu aktif selama beberapa waktu, penderita bakal mengalami hipotiroid.

Baca juga: 6 Makanan Pantangan Penderita Hipertiroid

  • Kelebihan yodium

Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk memproduksi hormon tiroid. Tapi, terlalu banyak yodium bisa membuat hormon yang dihasilkan terlalu banyak. Kondisi ini bisa bagian dari efek samping sejumlah obat jantung, obat batuk, dan suplemen berbasis rumput laut.

  • Efek samping obat tiroid

Konsumsi obat hipotiroid di atas dosis yang dianjurkan juga bisa membuat kelenjar tiroid terlalu aktif. Beberapa obat juga dapat bereaksi dengan obat hormon tiroid dan membuat kadar hormon meningkat. Pengguna obat ini sebaiknya berkonsultasi ke dokter apabila ingin minum obat lainnya.

  • Tumor kelenjar hipofisis

Tumbuhnya tumor di kelenjar hipofisis yang terletak di dasar otak juga bisa menyebabkan hipertiroid.

Penyebab hipertiroid bisa diketahui secara pasti lewat pemeriksaan fisik, tes darah untuk melihat kondisi kelenjar tiroid, dan tes pencitraan.

Baca juga: Kenali Apa itu Penyakit Hipertiroid, Gejala, dan Penyebabnya

Gejala hipertiroid

Selain mengenali penyebab hipertiroid, ada baiknya Anda mengetahui gejala hipertiroid yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Berat badan turun, meskipun nafsu makan meningkat
  • Detak jantung cepat atau tidak beraturan
  • Gampang gugup, mudah marah, susah tidur, kelelahan
  • Tangan sering gemetaran, otot lemas
  • Mudah berkeringat atau tidak tahan panas
  • Sering buang air besar
  • Kelenjar tiroid di leher bengkak
  • Susah hamil pada wanita

Baca juga: 10 Jenis Penyakit yang Menyerang Kelenjar Tiroid

Siapa yang berisiko terkena penyakit hipertiroid?

Penyebab hipertiroid bisa berasal dari penyakit autoimun sampai infeksi virus. Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit ini, di antaranya:

  • Punya atau berasal dari keluarga penderita penyakit tiroid
  • Memiliki riwayat anemia pernisiosa
  • Pengidap diabetes tipe 1 dan tipe 2
  • Punya riwayat gangguan hormon adrenal primer
  • Sering mengonsumsi makanan tinggi yodium
  • Menggunakan obat yang mengandung yodium
  • Merokok
  • Hamil

Jika Anda termasuk kelompok berisiko terkena hipertiroid, pastikan untuk lebih mewaspdai gejala masalah kesehatan ini.

Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau