KOMPAS.com - Kanker payudara dapat menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh Anda, baik yang berasal dari penyakitnya atau efek samping pengobatan.
Kanker payudara mengacu pada kanker yang mulai muncul pada sel-sel di dalam payudara.
Kanker payudara dapat menyebar (metastasis) dari payudara ke area lain di tubuh, seperti tulang dan hati.
Mengutip WebMD, dalam kebanyakan kasus, efek perubahan dalam tubuh terbesar dari kanker payudara berasal dari pengobatan, bukan dari penyakitnya.
Deteksi dini dan pilihan terapi membuat prospek sebagian besar jenis kanker payudara menjadi sangat baik.
Namun operasi, kemoterapi, dan radiasi, meskipun bagian penting dari pengobatan, dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda.
Efek itu dapat terjadi seketika atau beberapa bulan atau tahun kemudian setelah pengobatan.
Berikut perubahan tubuh yang dapat terjadi sebagai efek kanker payudara:
Baca juga: 7 Gejala Kanker Payudara Stadium Awal yang Tak Boleh Diabaikan
Mengutip Healthline, tanda paling umum dari kanker payudara adalah munculnya benjolan di payudara.
Benjolan biasanya terbentuk tidak teratur dan tidak nyeri. Ada beberapa yang bentuknya bulat dan menyakitkan.
Benjolan kanker payudara ini akan mengubah bentuk payudara Anda.
Sementara, kanker payudara memiliki beberapa jenis, meliputi:
Penderita kanker payudara secara umum mungkin akan melihat payudara telah berubah warna atau ukuran.
Payudara mungkin menjadi merah atau bengkak dari tumor kanker. Pembengkakan itu yang dapat menyebabkan nyeri payudara.
Selain itu, puting penderita kanker payudara mungkin juga mengalami beberapa perubahan nyata.
Anda mungkin melihat cairan bening keluar dari puting Anda, meskipun saat ini Anda tidak sedang menyusui.
Terkadang keputihan itu juga ada darahnya. Putingnya sendiri juga bisa masuk ke dalam.
Mengutip WebMD, efek samping dari operasi kanker payudara biasanya meninggalkan jaringan parut atau luka. Bentuk payudara juga bisa berubah.
Beberapa jenis bedah dapat meninggalkan bekas luka yang memudar, tetapi mungkin tidak hilang sepenuhnya.
Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Jamur, Cegah Kanker Payudara hingga Tunda Kematian
Mengutip WebMD, kelelahan adalah gejala umum kanker payudara dan efek samping dari pengobatannya.
Anda mungkin akan mengalami kelelahan selama berbulan-bulan setelah perawatan kanker payudara, kadang-kadang bahkan lebih lama.
Kelelahan mungkin akan berkurang, jika Anda:
Mengutip WebMD, kemoterapi atau kemo untuk kanker payudara dapat membuat rambut di seluruh tubuh Anda rontok sebagai efek samping.
Ada kemungkinan rambut Anda bisa tumbuh kembali, tetapi dengan rasa dan tekstur yang sedikit berbeda.
Kemo juga bisa membuat kulit Anda kering, gatal, dan bersisik (pecah-pecah).
Sementara, radiasinya bisa membuat kulit Anda terbakar selama perawatan kanker payudara.
Sama seperti kondisi rambut, kulit kemungkinan bisa kembali normal setelah perawatan selesai.
Baca juga: Gejala Kanker Payudara Stadium Lanjut Harus Diwaspadai
Mengutip WebMD, para ahli bedah terkadang mengangkat kelenjar getah bening yang berada di lengan dekat payudara dengan tumor.
Hal itu dapat menyebabkan penumpukan cairan (limfedema) yang membuat lengan, dada, perut Anda terasa bengkak, kaku, dan nyeri. Terapis fisik dapat membantu mengurangi efek ini.
Namun obat kemoterapi tertentu, seperti docetaxel (Taxotere), dapat membuat tubuh Anda menahan lebih banyak cairan dari pada yang seharusnya.
Kondisi tersebut bisa membuat lengan atau kaki Anda membengkak. Terapi fisik dapat membantu, seperti juga resep obat steroid.
Mengutip WebMD, tulang menipis, nyeri tulang, dan sendi dapat menjadi efek samping pengobatan kanker payudara.
Sekelompok obat kanker payudara penghambat estrogen yang disebut inhibitor aromatase (anastrozole, exemestane, letrozole) dapat membuat tulang Anda lebih rapuh.
Beberapa jenis kemoterapi juga dapat menyebabkan penipisan tulang. Jika Anda belum memasuki masa menopause, penipisan tulang mungkin dimulai sebelum waktunya.
Kanker payudara sendiri dapat menyebabkan nyeri tulang, jika sudah menyebar ke tulang. Namun, perawatan radiasi khusus yang disebut radioterapi terkadang dapat membantu.
Mengutip Healthline, kanker payudara juga dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem saraf.
Kerusakan sistem saraf terjadi ketika kanker payudara telah menyebar ke otak.
Hal tersebut dapat mengakibatkan sejumlah efek neurologis, meliputi:
Baca juga: Macam-macam Pengobatan Kanker Payudara
Mengutip WebMD, menurunnya gairah seks dan kesuburan juga dapat menjadi efek kanker payudara dan pengobatannya.
Menurunnya gairah seks dan kesuburan mungkin dipengaruhi oleh kondisi fisik yang sudah kelelahan, nyeri tulang, atau citra tubuh yang berubah.
Selain itu, kemo dan terapi hormon dapat menurunkan peluang Anda untuk hamil saat berhubungan seks.
Pada kanker stadium lanjut, tumor bisa menyebar ke paru-paru dan hati.
Mengutip Healthline, kanker payudara menyebar ke paru-paru dan hati melalui sistem limfatik.
Ketika kanker payudara sudah menyebar ke paru-paru, gejalanya dapat meliputi:
Ketika kanker payudara sudah menyebar ke hati, gejalanya bisa meliputi:
Baca juga: Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Mengutip WebMD, sejumlah perawatan kanker payudara memiliki efek samping yang mungkin tidak disadari atau diperhatikan, meliputi:
Terapi radiasi
Dalam beberapa kasus terapi radiasi kanker payudara dapat menyebabkan fibrosis paru-paru, yang mana gejalanya seperti:
Gejala tersebut bisa muncul 2-3 bulan setelah perawatan kanker payudara berakhir.
Awalnya, mungkin terlihat seperti pneumonia, tetapi obat antibiotik tidak mempan.
Mungkin dokter akan meresepkan steroid untuk mengobati gejala.
Baca juga: 4 Makanan untuk Cegah Kanker Payudara
Obat kemo tertentu untuk kanker payudara dapat menyebabkan masalah jantung, terutama jika Anda sudah memiliki masalah itu sebelumnya.
Efek samping lainnya dari perawatan kanker payudara ini meliputi:
Terapi hormon biasanya didapat penderita kanker payudara yang memiliki jenis tumor reseptif estrogen.
Efek samping terapi hormon yang banyak terjadi adalah menyebabkan tulang lemah (osteoporosis).
Selain itu, obat tamoxifen bisa meningkatkan risiko masalah medis serius lainnya, seperti
Setiap wanita merespons secara berbeda terhadap kanker payudara dan perawatannya. Jadi, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai perkembangan kondisi fisik maupun mental agar semua dapat ditangani segera.
Baca juga: Kanker Payudara Stadium 1, Apa Bisa Sembuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.