KOMPAS.com - Penyakit cacar air umumnya ringan dan tidak berbahaya bagi orang dengan kondisi daya tahan tubuh prima.
Tapi, ada sebagian orang yang berisiko mengalami infeksi parah dan terkadang berbahaya karena komplikasi cacar air.
Kondisi ini biasanya dialami orang yang belum disuntik vaksin cacar air atau memiliki daya tahan tubuh lemah. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 5 Beda Cacar Air dan Flu Singapura yang Sekilas Gejalanya Mirip
Terdapat beberapa kemungkinan komplikasi cacar air yang pantang disepelekan, di antaranya:
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, penderita cacar air bisa mengalami infeksi bakteri yang menyerang kulit dan jaringan lunak.
Infeksi sekunder ini rentan dialami penderita yang menggaruk lepuh atau bintik-bintik cacar di kulitnya.
Dikutip dari Everyday Health, komplikasi pneumonia karena cacar air biasanya dialami orang dewasa yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kondisi ini jarang dialami penderita cacar air anak-anak yang relatif sehat.
Ketika mengalami komplikasi pneumonia, penderita cacar air akan merasakan batuk, demam, dan sesak napas.
Baca juga: 9 Ciri-ciri Cacar Air yang Perlu Diwaspadai
Peradangan otak atau ensefalitis cukup jarang, tapi bisa dialami satu sampai dua dari 1.000 kasus cacar air.
Penderita komplikasi cacar air ini bisa mengalami gejala gontai saat berjalan atau berdiri, sakit kepala, pusing, bingung, sampai kejang. Peradangan otak bisa berbahaya sampai mengancam jiwa apabila tidak segera diobati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.