Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

5 Cara Memperbanyak dan Melancarkan ASI Tanpa Bantuan ASI Booster

Kompas.com - 17/06/2022, 11:14 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi seorang ibu baru, minum berbagai jenis air susu ibu (ASI) booster atau pelancar ASI memang sudah menjadi hal biasa agar produksi ASI-nya meningkat. Sayangnya ada beberapa ibu yang produksi ASI-nya tetap sedikit meski telah meminum ASI booster.

Pada sejumlah kasus, justru ada ibu yang jarang minum pelancar ASI, tetapi bisa menghasilkan ratusan kantong ASI untuk bayinya. Namun, hal ini janganlah membuat seorang ibu berkecil hati dan menyerah untuk memproduksi ASI.

Nah, bagi para ibu yang ingin memiliki ASI lancar tanpa perlu bantuan booster, berikut adalah lima cara untuk memperbanyak ASI dikutip dari situs Mayo Clinic.

1. Menyusui sesegera mungkin

Inisiasi menyusui dini (IMD) tidak hanya menurunkan risiko bayi meninggal setelah melahirkan, tetapi juga berkontribusi untuk melancarkan ASI.

Untuk itu, para ibu disarankan langsung menyusui satu jam pertama setelah bayi dilahirkan. Hal ini penting untuk membangun kenyamanan dan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Dengan kondisi emosional yang senang atau bahagia, ibu dijamin bisa memproduksi ASI yang cukup untuk menyusui bayinya.

Oleh karena itu, sebelum melahirkan, ada baiknya seorang ibu mengutarakan keinginan untuk IMD kepada dokter dan petugas medis yang akan menangani persalinan ibu nanti.

2. Perhatikan posisi menyusui yang tepat

Proses menyusui tidak hanya soal menempelkan mulut bayi ke payudara ibu. Untuk itu, sebelum menyusui, ada baiknya memperhatikan posisi bayi yang digendong dan mulut bayi yang menempel pada payudara.

Pasalnya, kedua posisi tersebut dapat menentukan bayi bisa menyusui secara maksimal atau malah terlalu banyak menelan udara karena posisi yang tidak tepat.

Apabila bayi terlalu banyak menelan udara, ASI yang diproduksi pun tidak akan maksimal, sehingga bayi tidak bisa minum ASI dengan cukup.

3. Waspada dengan kebiasaan bayi saat menyusui

Setiap bayi memiliki kebiasaan yang berbeda ketika menyusui. Maka dari itu, seorang ibu harus lebih waspada dengan kebiasaan tersebut karena dapat mempengaruhi produksi ASI.

Salah satu contohnya adalah kebiasaan bayi yang hanya ingin menyusui pada satu bagian payudara saja. Hal ini mengindikasikan payudara ibu tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang sama.

Kondisi tersebut perlu diperbaiki. Sebab, jika payudara tidak menghasilkan ASI yang sama, ibu perlu melakukan treatment khusus untuk payudara yang kurang memiliki ASI.

Adapun cara treatment yang tepat adalah dengan lebih sering menyodorkan payudara yang lebih sedikit memproduksi ASI kepada bayi saat menyusui atau memperlama sesi pumping ASI pada payudara tersebut. Hal ini bertujuan agar memicu produksi ASI yang lebih banyak lagi.

4. Jangan lewatkan sesi pumping ASI

Setelah bayi lahir, jadwal menyusui yang perlu dilakukan adalah setiap satu sampai dua jam. Namun hal ini bisa tergantung dengan kondisi bayi saat itu.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya
Suami Najwa Shihab Meninggal karena Stroke, Waspadai Gejala dan Cara Mencegahnya
Suami Najwa Shihab Meninggal karena Stroke, Waspadai Gejala dan Cara Mencegahnya
Health
Bolehkan Atasi Sakit Kepala dengan Obat Warung? Ini  Penjelasan Dokter
Bolehkan Atasi Sakit Kepala dengan Obat Warung? Ini Penjelasan Dokter
Health
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Health
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Health
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Health
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Health
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Health
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Health
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Health
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Health
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Health
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Health
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau