Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Kanker Payudara Stadium Awal yang Tak Boleh Diabaikan

Kompas.com - 12/06/2022, 12:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker payudara merupakan jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada wanita.

Sel-sel kanker payudara tumbuh dengan cepat, membentuk gumpalan atau massa. Sel dapat menyebar (bermetastasis) melalui payudara ke kelenjar getah bening atau ke bagian tubuh lainnya.

Kanker payudara paling sering diawali dengan adanya jaringan kanker di saluran penghasil susu atau di lobulus.

Penderita kanker payudara stadium awal terkadang tidak bisa mendeteksi gejala penyakit ini. Namun, ada beberapa gejala kanker payudara yang sebaiknya Anda ketahui dan tidak boleh diabaikan.

Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Jamur, Cegah Kanker Payudara hingga Tunda Kematian

Gejala kanker payudara stadium awal

  1. Benjolan di payudara atau ketiak yang tak kunjung hilang. Benjolan ini biasanya dideteksi dengan mammografi atau tes yang dilakukan menggunakan sinar-X untuk melihat kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya.
  2. Bengkak di area ketiak atau dekat tulang selangka. Kondisi ini menunjukkan bahwa sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening. Pembengkakan bisa terjadi sebelum Anda merasakan adanya benjolan.
  3. Pada beberapa kasus benjolan di payudara akan terasa nyeri berkepanjangan
  4. Puting terasa sakit dan mengeluarkan cairan tidak normal. Cairan yang keluar dari puting bisa berwarna putih susu, kuning, hijau, hingga terkontaminasi nanah dan darah.
  5. Perubahan bentuk puting. Gejala kanker payudara stadium awal bisa ditandai dengan puting tertarik ke dalam, gatal, hingga luka.
  6. Area datar atau lekukan pada payudara. Gejala ini terjadi karena pertumbuhan tumor yang tidak dapat kita lihat dan rasakan.
  7. Perubahan warna pada kulit payudara. Perubahan warna pada kulit payudara merupakan gejala yang juga patut diwaspadai. Pada tahap ini, kulit payudara akan menjadi kemerahan seperti mengalami iritasi, tekstur dan warna kulit berkerut menyerupai kulit jeruk, dan terjadi penebalan kulit.

Baca juga: Gejala Kanker Payudara Stadium Lanjut Harus Diwaspadai

Faktor risiko

Melansir Mayo Clinic, faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara meliputi:

  • Berjenis kelamin perempuan
  • Perempuan memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara, dibanding pria
  • Faktor hormonal
  • Kanker payudara merupakan penyakit yang dapat diturunkan orangtua kepada Anda.
  • Riwayat pemeriksaan payudara

Jika Anda pernah menjalani biopsi payudara yang menemukan lobular carcinoma in situ (LCIS) atau hiperplasia atipikal, Anda berisiko terkena kanker.

  • Menstruasi di usia yang terlalu muda

Seorang wanita yang mulai mendapat haid atau menstruasi pada usia lebih muda (sebelum 12 tahun), punya risiko terkena kanker payudara.

  • Terapi hormon pascamenopause
  • Paparan radiasi pada area dada
  • Pengobatan kanker payudara stadium awal

Baca juga: Kanker Payudara Stadium 1, Apa Bisa Sembuh?

Pengobatan kanker payudara stadium awal

Seorang wanita yang menderita kanker payudara stadium awal masih punya kemungkinan besar untuk sembuh.

Dokter dapat meresepkan obat berupa Trastuzumab (Herceptin) hingga Pertuzumab (Perjeta) untuk mengatasi kanker payudara stadium awal.

Dalam beberapa kasus, kanker payudara stadium awal juga diatasi dengan tindakan berikut:

  • Operasi yang dinamakan Breast Conserving Theraphy (BCT)
  • Pengangkatan kelenjar getah bening (sentinel)
  • Radioterapi yang bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker
  • Kemoterapi yang bertujuan mencegah terjadinya kekambuhan dan penyembaran sel kanker ke organ lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau