KOMPAS.com - Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit radang paru-paru kronis yang menyebabkan aliran udara terhambat dari paru-paru.
Merangkum WebMD, PPOK biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel yang mengiritasi, paling sering yakni dari asap rokok.
PPOK termasuk kondisi yang sebaiknya tak dianggap remeh.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Pasalnya, orang dengan PPOK berada pada peningkatan risiko terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan berbagai kondisi lainnya.
Emfisema dan bronkitis kronis adalah dua kondisi paling umum yang berkontribusi terhadap PPOK.
Kedua kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dan dapat bervariasi dalam tingkat keparahan di antara individu dengan PPOK.
Bronkitis kronis adalah peradangan pada lapisan saluran bronkial yang membawa udara ke dan dari kantung udara (alveoli) paru-paru.
Sedangkan emfisema adalah kondisi ketika alveoli di ujung saluran udara terkecil (bronkiolus) paru-paru rusak atau hancur sebagai akibat dari paparan merusak asap rokok atau gas maupun partikel mengiritasi lainnya.
Meskipun termasuk penyakit progresif yang memburuk dari waktu ke waktu, PPOK pada dasarnya dapat diobati.
Dengan manajemen yang tepat, kebanyakan orang dengan PPOK bisa mengontrol gejala dan mendapatkan kualitas hidup yang baik, serta mengurangi risiko kondisi terkait lainnya.
Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.