KOMPAS.com - Bipolar afekti disorder atau yang bisa disebut manik depresi adalah gangguan kesehatan mental yang memicu perubahan suasana hati dan energi.
Bipolar afektif disorder bisa mempengaruhi semua usia dan jenis kelamin. Penyakit ini juga bisa terjadi karena adanya faktor keturunan.
Meskipun gangguan bipolar tidak dapat dicegah, penting untuk waspada terhadap tanda-tanda peringatan dini dari episode depresi bipolar atau mania bipolar yang akan datang.
Pengenalan dini tanda-tanda peringatan bipolar dan menemui dokter Anda secara teratur dapat memungkinkan Anda untuk memantau suasana hati dan mencegah parahnya penyakit tersebut.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet yang Perlu Diterapkan
Umumnya, penderita bipolar mengalami dua episode yang memiliki gejala berbeda-beda, yakni episode manik dan depresi.
Saat mengalami episode manik, mereka akan merasa sangat berenergi.
Pada tahap awal episode manik, orang tersebut mungkin tampak lebih mudah bergaul, aktif, banyak bicara, percaya diri, perseptif, dan kreatif dari biasanya.
Secara umum, gejala yang dialami saat pasien mengalami episode manik antara lain:
Namun saat mengalami episode depresi, pasien biasanya mengalami penurunan energi hingga rasa sedih yang berkepanjangan.
Secara umum, berikut gejala yang dirasakan saat mengalami episode depresi:
Baca juga: 3 Penyakit Ancam Anak Indonesia, tapi Bisa Dicegah dengan Imunisasi
Melansir laman Mental Health America, penyakit bipolar tidak bisa disembuhkan. Namun, gejalanya bisa dikelola agar pasien bisa beraktivitas normal.
Kebanyakan orang dengan gangguan bipolar terus mengalami episode manik dan depresi sepanjang hidup mereka.
Bahkan jika Anda merasa "normal" untuk waktu yang lama, tidak ada jaminan gejala bipolar Anda tidak akan kembali.
Kabar baiknya, ada banyak perawatan dan alat yang dapat membantu pasien bipolar menjalani kehidupan yang baik.
Perubahan gaya hidup, kelompok pendukung, obat-obatan, terapi, dan belajar lebih banyak tentang gangguan bipolar sangat membantu dalam mengelola gejala.
Laman Web MD juga menyebutkan bahwa tidak ada obat untuk mengatasi gangguan bipolar. Namun, pasien bisa diberikan terapi perilaku dan penstabil suasana hati.
Dengan kombinasi terapi dan obat, kebanyakan orang dengan gangguan bipolar dapat hidup normal, produktif, dan mengendalikan penyakitnya.
Konon, gangguan bipolar adalah penyakit mental seumur hidup yang memiliki risiko besar untuk episode berulang.
Mengonsumsi obat yang diresepkan dan menepati janji dengan dokter sangat penting untuk mengelola gangguan bipolar dan mencegah episode serius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.