Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2022, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak melulu menyebabkan insecure saat berhubungan seksual, menopause juga sering membuat wanita dibayangi rasa khawatir akan risiko terkena kanker.

Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami perubahan metabolisme.

Hal itu berupa perubahan sensitivitas insulin, metabolisme glukosa, serta hilangnya massa tubuh yang menyebabkan peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, hingga kanker.

Baca juga: Haid Tidak Teratur, Apakah Tanda-tanda Menopause?

Untuk risiko kanker, akan meningkat setelah menopause apabila kita tidak menjaga pola makan sehingga berat badan menjadi tak terkontrol.

Dilansir dari Healthline, alasan wanita menopause tidak bisa mengatur pola makan adalah menurun atau hilangnya hormon estrogen.

Salah satu hal yang dapat dilakukan wanita untuk mencegah risiko kanker setelah menopause adalah mengatur pola makan.

Para ahli merekomendasikan diet dengan menu nabati seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan.

"Penting bagi kita mengonsumsi 5-7 jenis buah atau sayuran dalam sehari demi cegah kanker. Namun, Anda bisa memulainya dengan porsi paling kecil," ujar Amy Bragagnini, spesialis nutrisi onkologi di Trinity Health Lacks Cancer Center Michigan kepada Healthline.

Baca juga: Apakah Menopause Dini Bisa Sembuh dan Subur Kembali?

Berikut beberapa pilihan sayuran yang sebaiknya dikonsumsi wanita demi mencegah kanker setelah menopause.

1. Brokoli

Brokoli dianggap bisa bermanfaat sebagai makanan pencegah kanker karena mengandung sulforaphane.

Sulforaphane adalah senyawa yang telah terbukti dapat membunuh sel tumor dan mengurangi ukuran tumor berdasarkan hasil penelitian tabung dan penelitian terhadap hewan.

Asupan sayuran cruciferoius, termasuk brokoli yang lebih tinggi juga telah dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal yang lebih rendah.

2. Kacang-kacangan

Beberapa penelitian menemukan bahwa peningkatan asupan kacang-kacangan dapat menurunkan risiko kanker.

Sementara, penelitian lain menunjukkan, beberapa jenis kacang, seperti kacang Brazil dan kenari dapat dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

3. Anggur

Anggur dijuluki sebagai ratunya dari buah-buahan, karena anggur merupakan salah satu buah pencegah kanker. Anggur mengandung resveratrol yang merupakan zat antioksidan.

Zat ini memiliki peran yang sangat penting untuk melawan radikal bebas yang menjadi cikal bakal berkembangnya sel kanker di dalam tubuh.

Baca juga: Efek Samping Menopause pada Kulit dan Rambut

4. Buah beri

Kelompok buah beri, seperti strawberry dan blueberry, kaya akan pigmen anthocyanin yang memiliki sifat antioksidan. Sifat antioksidan ini bermanfaat untuk melawan radikal bebas berlebih penyebab kanker.

Hal ini terbukti dalam sebuah uji coba yang menyebutkan bahwa ekstrak buah beri dapat mengurangi perkembangan sel kanker hingga 7 persen.

5. Ikan berlemak

Ikan berlemak, termasuk salmon, mackerel, dan teri, kaya akan nutrisi penting, seperti vitamin B, kalium, dan asam lemak omega 3.

Studi menemukan bahwa orang dengan diet tinggi ikan air tawar memiliki risiko 53 persen lebih rendah untuk kanker kolorektal daripada mereka yang rendah ikan air tawar.

Baca juga: Bisa Pertanda Kondisi Serius, Kenali Penyebab Kram setelah Menopause

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau