KOMPAS.com - Tak melulu menyebabkan insecure saat berhubungan seksual, menopause juga sering membuat wanita dibayangi rasa khawatir akan risiko terkena kanker.
Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami perubahan metabolisme.
Hal itu berupa perubahan sensitivitas insulin, metabolisme glukosa, serta hilangnya massa tubuh yang menyebabkan peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, hingga kanker.
Baca juga: Haid Tidak Teratur, Apakah Tanda-tanda Menopause?
Untuk risiko kanker, akan meningkat setelah menopause apabila kita tidak menjaga pola makan sehingga berat badan menjadi tak terkontrol.
Dilansir dari Healthline, alasan wanita menopause tidak bisa mengatur pola makan adalah menurun atau hilangnya hormon estrogen.
Salah satu hal yang dapat dilakukan wanita untuk mencegah risiko kanker setelah menopause adalah mengatur pola makan.
Para ahli merekomendasikan diet dengan menu nabati seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
"Penting bagi kita mengonsumsi 5-7 jenis buah atau sayuran dalam sehari demi cegah kanker. Namun, Anda bisa memulainya dengan porsi paling kecil," ujar Amy Bragagnini, spesialis nutrisi onkologi di Trinity Health Lacks Cancer Center Michigan kepada Healthline.
Baca juga: Apakah Menopause Dini Bisa Sembuh dan Subur Kembali?
Berikut beberapa pilihan sayuran yang sebaiknya dikonsumsi wanita demi mencegah kanker setelah menopause.
Brokoli dianggap bisa bermanfaat sebagai makanan pencegah kanker karena mengandung sulforaphane.
Sulforaphane adalah senyawa yang telah terbukti dapat membunuh sel tumor dan mengurangi ukuran tumor berdasarkan hasil penelitian tabung dan penelitian terhadap hewan.
Asupan sayuran cruciferoius, termasuk brokoli yang lebih tinggi juga telah dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal yang lebih rendah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa peningkatan asupan kacang-kacangan dapat menurunkan risiko kanker.
Sementara, penelitian lain menunjukkan, beberapa jenis kacang, seperti kacang Brazil dan kenari dapat dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.
Anggur dijuluki sebagai ratunya dari buah-buahan, karena anggur merupakan salah satu buah pencegah kanker. Anggur mengandung resveratrol yang merupakan zat antioksidan.
Zat ini memiliki peran yang sangat penting untuk melawan radikal bebas yang menjadi cikal bakal berkembangnya sel kanker di dalam tubuh.
Baca juga: Efek Samping Menopause pada Kulit dan Rambut
Kelompok buah beri, seperti strawberry dan blueberry, kaya akan pigmen anthocyanin yang memiliki sifat antioksidan. Sifat antioksidan ini bermanfaat untuk melawan radikal bebas berlebih penyebab kanker.
Hal ini terbukti dalam sebuah uji coba yang menyebutkan bahwa ekstrak buah beri dapat mengurangi perkembangan sel kanker hingga 7 persen.
Ikan berlemak, termasuk salmon, mackerel, dan teri, kaya akan nutrisi penting, seperti vitamin B, kalium, dan asam lemak omega 3.
Studi menemukan bahwa orang dengan diet tinggi ikan air tawar memiliki risiko 53 persen lebih rendah untuk kanker kolorektal daripada mereka yang rendah ikan air tawar.
Baca juga: Bisa Pertanda Kondisi Serius, Kenali Penyebab Kram setelah Menopause
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.