KOMPAS.com - Tren nongkrong dan mengerjakan tugas di kedai kopi tengah digemari banyak kalangan, termasuk remaja masa kini.
Saat berada di kedai kopi, sebagian remaja mungkin akan memesan es kopi susu yang akhir-akhir ini viral.
Bagi remaja yang berniat menyelesaikan tugas, tentu berharap efek kafein pada kopi mampu mencegah kantuk sehingga membuat mereka fokus.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Susah Tidur setelah Minum Kopi
Tanpa mereka sadari, kafein yang terkandung dalam kopi ternyata bisa memberi efek buruk apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Dikutip dari Verywell Family, sebuah penelitian menyebutkan bahwa seorang remaja hanya boleh mengonsumsi maksimal 100 miligram kopi per hari.Takaran tersebut setara dengan satu cangkir kopi atau kaleng kecil.
Kafein yang terkandung pada kopi adalah obat psikoaktif.
Kafein dapat mengubah suasana hati hingga menyebabkan manusia di berbagai kalangan usia termasuk anak remaja terjaga.
Hal ini lantaran kafein bertindak sebagai stimulan usai dikonsumsi. Namun, kafein ternyata punya dampak negatif apabila diminum secara berlebihan.
Efek jangka pendek yang bisa dirasakan remaja yang mengonsumsi kopi pada batas wajar yaitu peningkatan denyut jantung dan sekresi lambung yang mengakibatkan sering buang air kecil.
Kemudian, pada dosis tinggi atau berlebih, minum kopi juga menyebabkan gangguan kesehatan berupa sakit kepala atau migrain, sakit perut, hingga mual.
Sementara itu, efek jangka panjang kebiasaan minum kopi bagi remaja ialah gangguan pada irama jantung atau aritmia yang ditandai dengan dada berdebar, nyeri dada, dan pingsan.
"Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan, insomnia, keracunan, dan ketergantungan," ujar Dr. Laura Juliano, PhD, peneliti kafein dan profesor psikologi di American University, dilansir dari Verywell Family.
"Perlu diketahui, kafein yang terkandung dalam satu cangkir kopi saja sudah cukup membuat seorang remaja merasa gelisah atau cemas," imbuhnya.
Baca juga: Kopi Bukan Pantangan untuk Ibu Hamil, Ini Alasannya
Anda harus segera membawa anak ke dokter apabila menemui gejala berikut usai minum kopi.
Sementara itu, menurut Mayo Clinic, batas konsumsi kopi untuk orang dewasa sehat yaitu 400 miligram per hari atau maksimal 3 cangkir.
Jumlah kafein yang aman berbeda untuk setiap orang berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan keseluruhan.
Meski begitu, angka batas tersebut adalah angka rata-rata yang aman dikonsumsi tidak overdosis.
Baca juga: Tambahkan Kayu Manis pada Secangkir Kopi dan Rasakan Manfaat Ini
Seorang remaja yang ingin terlepas dari pengaruh kafein mungkin akan merasakan beberapa gangguan kesehatan, antara lain:
Untuk itu, apabila Anda memiliki anak remaja yang berniat mengurangi asupan kafein, sebaiknya lakukan secara bertahap.
Sebagai contoh, pada remaja yang awalnya mengonsumsi 1 cangkir atau cup kopi, bisa menguranginya dengan hanya meminum setegah dari sajian.
Setelah anak mulai bisa terlepas dari kafein atau konsumsi kopi, Laura Juliano menyarankan untuk memberikan minuman lain non kafein dan sedikit gula.
Lalu, Catherine Miller, MD, asisten profesor di fakultas kedokteran remaja Departemen Pediatri University of Michigan, menyebut bahwa tidur dan nutrisi yang cukup adalah hal berguna, ketimbang ketergantungan kafein.
"Saya sering mengatakan kepada pasien remaja bahwa kafein hanyalah energi palsu. Sumber energi sesungguhnya adalah tidur dan nutrisi yang cukup," tutur Miller dilansir dari Verywell Family.
Baca juga: Minum Kopi Bisa Tunda Kematian, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.