KOMPAS.com - Proses pemulangan jemaah haji asal Indonesia secara bertahap diterbangkan dari Arab Saudi ke Tanah Air, mulai Jumat (15/7/2022).
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS menyampaikan, jemaah haji sehat yang sudah tiba di Tanah Air akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh tim kesehatan dari daerah asal.
Pemantauan ini dilakukan untuk deteksi dini pada beberapa penyakit menular yang potensial memicu wabah.
Baca juga: Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Pemerintah Siapkan Skrining Kesehatan
“Selama 21 hari jika timbul gejala sakit, jemaah harus segera lapor dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH (Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji,” jelas Budi, seperti dilansir dari SehatNegeriku (13/7/2022).
Apabila dalam rentang waktu 21 hari gejala penyakit tidak muncul, maka jemaah tetap diminta untuk menyerahkan K3JH kepada puskesmas terdekat.
Berikut beberapa penyakit menular yang perlu diwaspaai jemaah haji saat pulang dari Tanah Suci dan gejalanya.
Penyakit infeksi corona SARS-CoV-2 adalah penyakit menular yang hingga kini masih menjadi pandemi global.
Jemaah haji yang baru kembali dari Tanah Suci dianjurkan untuk mewaspadai beberapa gejala Covid-19 yang kini didominasi virus corona sub-varian BA.4 dan BA.5, di antaranya:
Dilansir dari Antara (15/7/20220), masa inkubasi atau jarak waktu virus corona menginfeksi tubuh sampai menimbulkan gejala Covid-19 kini relatif singkat. Sekitar satu hari dari terpapar Covid-19, gejala penyakit muncul.
Baca juga: 3 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci
Penyakit middle east respiratory syndrome (MERS) adalah salah satu jenis infeksi saluran pernapasan akut yang dikenal dengan flu Arab atau flu unta.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.