Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Vitamin B Bisa Picu Depresi? Begini Faktanya

Kompas.com - 17/07/2022, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Vitamin D adalah nutrisi penting yang membantu menjaha tulang tetap sehat dan kuat.

Selain itu, vitamin D juga membantu meningkatkan pertumbuhan sel dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

g

Cara kerja vitamin D dalam tubuh

Otot, jantung, otak, dan sistem kekebalan Anda memiliki reseptor vitamin D. Tubuh mengangkut vitamin ke ginjal dan hati, di mana ia diubah menjadi hormon aktif.

Tubuh Anda memperoleh vitamin D melalui paparan sinar matahari.

Makanan dan suplemen tertentu juga bisa menjadi sumber vitamin D.

Orang berkulit gelap memiliki tingkat melanin yang tinggi.

Melanin adalah komponen yang menentukan pewarnaan di dunia manusia dan hewan. Pigmentasi ini mencegah kulit menyerap vitamin D dengan benar.

Kaitan vitamin D dan depresi

Melansir penelitian yang dipublikasikan laman Healthline, orang yang mengalami depresi juga memiliki tingkat sirkulasi vitamin D yang rendah dalam darah mereka.

Khususnya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah selama kehamilan terkait dengan depresi pascapersalinan — sejenis depresi yang terjadi pada hari, minggu, dan bulan setelah seseorang melahirkan.

Demikian juga, para peneliti telah menemukan kemungkinan hubungan antara depresi dan kadar vitamin D yang rendah pada orang dengan asam urat, cedera tulang belakang kronis, stroke, dan multiple sclerosis.

Beberapa penelitian juga mencatat bahwa berbagai kelompok orang mengalami perbaikan gejala depresi setelah mereka mulai mengonsumsi suplemen vitamin D.

Depresi adalah kondisi medis yang mengubah pikiran, perasaan, atau perilaku seseorang. Gejalanya meliputi:

  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai individu
  • Isolasi dan penarikan
  • Kurang konsentrasi dan fokus
  • Sulit tidur atau makan
  • Kecenderungan atau ide bunuh diri.

Seperti disebutkan di atas, beberapa gejala depresi klinis termasuk penarikan diri dan isolasi sosial.

Karena orang-orang ini menghabiskan lebih sedikit waktu di luar, mereka kekurangan paparan sinar matahari yang sangat dibutuhkan untuk memproses vitamin D yang cukup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau